Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Contoh Jawaban Koneksi Antar Materi Modul 1.1 Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Contoh jawaban mengerjakan tugas Koneksi Antar Materi selama pembelajaran modul 1.1, Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam PGP.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Contoh Jawaban Koneksi Antar Materi Modul 1.1 Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Kolase Tribunnews.com/Canva
Contoh jawaban dalam mengerjakan tugas Koneksi Antar Materi selama pembelajaran modul 1.1, Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan Guru Penggerak (PGP). 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah contoh jawaban tugas Koneksi Antar materi Modul 1.1, Kesimpulan serta Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Jawaban ini bisa menjadi panduan bagi bapak/ibu guru yang tengah mengikuti Pendidikan Calon Penggerak (PGP).

Calon guru penggerak (CGP) diminta memaparkan koneksi antar dari pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Ada tiga pertanyaan refleksi yang harus dijawab oleh bapak/ibu guru.

Pertama, Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?

Kedua, Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?

Ketiga, Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara?

Berita Rekomendasi

Selengkapnya, berikut contoh jawaban dalam mengerjakan tugas Koneksi Antar Materi selama pembelajaran modul 1.1, Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara:

Koneksi Antar Materi Modul 1.1 Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?

Jawaban: Sebelum mempelajari modul 1.1, pembelajaran yang saya lakukan adalah hanya mentransfer materi pelajaran. Saya juga menganggap ketuntasan dalam penyampaian materi lebih penting ketimbang memahami karakteristik murid.

Biasanya, saya hanya melihat nilai murid dari nilai kognitif saja. Misalnya saat mereka mengerjakan tugas atau ulangan harian. Jika nilai murid sudah mencapai KKM, maka saya menganggap pembelajaran sudah berhasil.

Saya juga beranggapan murid sebagai objek pembelajaran, sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher centre).

Baca juga: Contoh Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 untuk Calon Guru Penggerak

Saya juga tidak memedulikan apakah murid benar-benar paham tentang materi yang diajarkan atau tidak. Fokus utama saya adalah ketercapaian materi mengingat materi yang saya ajarkan cukup padat setiap semesternya.


Saya pun hanya meminta siswa untuk menghafal materi yang diajarkan, tanpa memikirkan bagaimana cara agar materi tersebut dapat dipahami sepenuhnya. Imbasnya, saya sering merasa gagal atau mengeluh jika banyak murid yang tidak tuntas setelah melakukan evaluasi.

Saya tidak pernah mengidentifikasi minat dan bakat anak sebelum memulai pelajaran, karena saya beranggapan, bakat dan minat cenderung diasah dan diarahkan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan ko-kurikuler.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas