Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Materi MPLS 2024: Pengenalan Kepramukaan di Sekolah

Materi MPLS 2024 tentang kepramukaan untuk siswa SD, SMP, SMA dan SMK dapat menjadi wadah penanaman nilai karakter bagi siswa baru di sekolah.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Sri Juliati
zoom-in Materi MPLS 2024: Pengenalan Kepramukaan di Sekolah
SURYA/PURWANTO
Peserta pramuka mengikuti apel Hari Pramuka - Materi MPLS 2024 tentang kepramukaan untuk siswa SD, SMP, SMA dan SMK dapat menjadi wadah penanaman nilai karakter bagi siswa baru di sekolah. 

TRIBUNNEWS.COM - Materi MPLS 2024 tentang kepramukaan untuk siswa SD, SMP, SMA dan SMK.

Saat kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2024, siswa perlu dikenalkan dengan materi kepramukaan.

Kepramukaan di MPLS 2024 dapat menjadi syarat kecakapan pada bidang tertentu berdasarkan pilihan pribadi dalam pengembangan minat dan bakat peserta didik.

Gerakan pramuka dapat menjadi wadah penanaman nilai karakter bagi siswa baru di sekolah.

Nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan kepramukaan, yakni religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Simak lebih lengkapnya terkait materi MPLS 2024 tentang kepramukaan yang berhasil Tribunnews.com himpun dari berbagai sumber, berikut ini.

Materi MPLS 2024: Kepramukaan

Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka.

BERITA REKOMENDASI

Yakni dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.

Selain itu, kepramukaan juga menjadi sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Sejarah Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.

Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).

Tujuan Gerakan Pramuka

a. Peserta didik memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;

Baca juga: Materi MPLS 2024: Kesadaran Berbangsa dan Bernegara


b. Peserta didik menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna.

Baik untuk membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.

Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Pramuka

  • Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
  • Peduli terhadap dirinya pribadi
  • Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:

  • Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
  • Belajar sambil melakukan;
  • Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
  • Kegiatan yang menarik dan menantang;
  • Kegiatan di alam terbuka;
  • Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
  • Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
  • Satuan terpisah antara putra dan putri;

Pembagian Tingkatan Pramuka

  • Pramuka Siaga untuk usia 7-10 tahun
  • Pramuka Penggalang untuk usia 11-15 tahun
  • Pramuka Penegak untuk usia 16-20 tahun
  • Pramuka Pandega untuk usia 21-25 tahun

Dasa Darma Pramuka

  1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
  3. Patriot yang sopan dan kesatria
  4. Patuh dan suka bermusyawarah
  5. Rela menolong dan tabah
  6. Rajin, terampil, dan gembira
  7. Hemat, cermat, dan bersahaja
  8. Disiplin, berani, dan setia
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan

Berikut keterampilan kepramukaan yang dapat membentuk karakter peserta didik, termasuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan:

a. Keterampilan Tali Temali

1) Cara dan manfaat

Keterampilan Tali Temali digunakan dalam berbagai keperluan diantaranya membuat tandu, memasang tenda, membuat tiang jemuran, dan tiang bendera.

Setiap anggota gerakan pramuka diharapkan mampu dan dapat membuat dan menggunakan tali-temali dengan baik.

2) Implementasi Nilai Karakter

Membuat simpul dan ikatan diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran, kerjasama, dan tanggung jawab.
Membuat tandu diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran, kerjasama, dan tanggung jawab.

b. Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Garurat (PPGD)

1) Cara dan Manfaat

Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) merupakan kegiatan untuk memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan atau orang sakit.

Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah bahwa tindakan ini hanya tindakan pertolongan sementara.

Langkah berikutnya tetap harus segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Ilustrasi pembinaan gerakan pramuka
Ilustrasi pembinaan gerakan pramuka (Dok. Pendam Jaya)

2) Implementasi Nilai Karakter:

Mencari dan memberi obat diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran, kerjasama, tanggung jawab, dan peduli sosial.

Membalut luka, menggunakan bidai dan mitela diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran, kerjasama, tanggung jawab, dan peduli sosial.

c. Ketangkasan Pionering

1) Cara dan Manfaat

Ada beberapa kegiatan keterampilan dan pengetahuan yang sekiranya dapat membantu membuat kegiatan kepramukaan tetap menarik dan menantang minat peserta didik untuk tetap menjadi anggota gerakan pramuka.

Kegiatan ketangkasan pionering merupakan kegiatan yang sudah biasa dalam kegiatan kepramukaan.

Kegiatan itu meliputi membuat gapura, menara pandang, membuat tiang bendera, membuat jembatan tali goyang, meniti dengan satu atau dua tali.

2) Implementasi Nilai Karakter:

Dalam kegiatan membuat gapura, menara pandang dan membuat tiang bendera diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, percaya diri, ketekunan, dan kerjasama.

Dalam kegiatan membuat jembatan tali goyang dan meniti dengan satu atau dua tali diharapkan dapat membentuk karakter keberanian, ketelitian, percaya diri, ketekunan, dan kesabaran.

D. Keterampilan Morse dan Semaphore

1) Cara dan manfaat

Kedua keterampilan ini sebenarnya merupakan bahasa sandi dalam kepramukaan. Perbedaan keduanya adalah terletak pada penggunaan media. Morse menggunakan media peluit, senter, bendera, dan pijatan.

Semaphore menggunakan media bendera kecil berukuran 45 cm X 45 cm.

Keterampilan ini perlu dimiliki oleh setiap anggota gerakan pramuka agar dalam kondisi darurat mereka tetap dapat menyampaikan pesan.

2) Implementasi Nilai Karakter:

Morse dan Semaphore diharapkan dapat membentuk karakter kecermatan, ketelitian, tanggung jawab, dan kesabaran.

(Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas