Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 19 Kurikulum Merdeka, Pelajaran Artikel Kerukunan Umat Beragama

Kunci jawaban PKN Kelas 9 halaman 19 Kurikulum Merdeka, pelajaran yang didapat dari artikel kerukunan umat beragama di Bali, Bab 1.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 19 Kurikulum Merdeka, Pelajaran Artikel Kerukunan Umat Beragama
Buku PKN kelas 9 Kurikulum Merdeka
Soal buku PKN Kelas 9 halaman 19 Kurikulum Merdeka - Kunci jawaban PKN Kelas 9 halaman 19 Kurikulum Merdeka, pelajaran yang didapat dari artikel kerukunan umat beragama di Bali, Bab 1. 

TRIBUNNEWS.COM - Kunci jawaban PKN Kelas 9 halaman 19 Kurikulum Merdeka, pelajaran yang didapat dari artikel kerukunan umat beragama di Bali.

Kunci Jawaban PKN Kelas 9 halaman 19 Kurikulum Merdeka terdapat pada Buku Pendidikan Pancasila Kelas 9 Kurikulum Merdeka Semester 1 untuk SMP/MTs, Bab 1 Hubungan Pancasila dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, BhinnekaTunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, C. Hubungan Pancasila dengan Bhinneka Tunggal Ika.

Artikel berikut akan menjelaskan kunci jawaban PKN Kelas 9 halaman 19 Kurikulum Merdeka, soal pelajaran yang didapat dari artikel kerukunan umat beragama di Bali.

Kunci jawaban PKN Kelas 9 halaman 19 Kurikulum Merdeka Semester 1 ini dapat ditujukan kepada orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar.

Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 19 Kurikulum Merdeka

Ayo Membaca

1. Pelajaran apa yang kamu dapatkan dari artikel tersebut?

Kunci Jawaban:

Berita Rekomendasi

Sesama umat beragama wajib menjaga toleransi dan saling menghargai.

Tiap-tiap umat beragama makin menghargai satu sama lain dalam bingkai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

2. Apakah ada contoh potret toleransi antarumat beragama di daerahmu?

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 13 Kurikulum Merdeka, Penerapan Sila Pancasila, Ayo Berdiskusi

Kunci Jawaban:

A. Surabaya: Kampung Deret

Kampung Deret di Surabaya merupakan contoh nyata kerukunan umat beragama. Meski berdampingan masjid, gereja, dan pura, warga hidup rukun dan saling menghormati. Mereka seringkali mengadakan acara bersama seperti bersih-bersih lingkungan atau kegiatan sosial lainnya.

B. Singkawang: Cap Go Meh

Singkawang, kota di Kalimantan Barat yang mayoritas penduduknya Tionghoa, setiap tahun merayakan Cap Go Meh dengan meriah. Uniknya, umat Islam di sana turut serta dalam perayaan ini dengan menjaga keamanan dan kebersihan selama acara berlangsung.

C. Maluku: Rumah ibadah berdampingan

Di Maluku, rumah ibadah berbagai agama seringkali berdampingan, bahkan saling berhadapan. Walaupun pernah terjadi konflik di masa lalu, masyarakat Maluku kini telah berhasil membangun kembali kerukunan dan toleransi.

Contoh lain toleransi antarumat beragama:

  • Gotong royong membangun tempat ibadah:
  • Saling mengucapkan selamat hari raya
  • Menghadiri acara keagamaan

3. Jelaskan pelaksanaan toleransi antarumat beragama di daerahmu!

Kunci Jawaban:

Jawaban dapat sesuai kondisi daerah peserta didik

Jawaban tersebut diperoleh dari bacaan yang terdapat pada halaman sebelumnya, sebagai berikut:

Nyepi Berbarengan dengan Awal Ramadan, Bali Tunjukkan Kerukunan Umat Beragama

Hari Suci Nyepi tahun Saka 1945 yang dirayakan umat Hindu 22 Maret 2023 bersamaan dengan salat tarawih dan awal puasa bulan Ramadan. Hari besar keagamaan dan bulan suci yang jatuh secara bersamaan itu makin mempererat toleransi antarumat beragama, khususnya di Bali.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet mengatakan, dalam peringatan hari besar keagamaan apa pun, toleransi menjadi harga mati. Ia menegaskan, khusus di Bali, toleransi antarumat beragama tidak perlu diragukan lagi, sehingga pelaksanaan puasa maupun catur brata penyepian tetap dapat terlaksana dengan damai. Apalagi, telah ada kesepakatan bersama terkait salat tarawih bisa dilaksanakan di rumah maupun masjid terdekat saat
pelaksanaan Nyepi. Umat beragama khususnya di Bali sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dalam setiap kegiatan keagamaan apa pun. Ini terlihat dari adanya ruang bagi masing-masing umat beragama melaksanakan ritual, tradisi ataupun ibadah dengan damai tanpa gangguan apa pun.

Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia – PHDI Kabupaten Badung I Gede Rudia Adiputra mengatakan, perayaan hari suci Nyepi yang bersamaan dengan salat tarawih dan awal bulan puasa menjadi momentum bagi tiap-tiap umat untuk mulat sarira. Ia menjelaskan, perayaan hari suci agama apa pun harus dihargai dan toleransi menjadi kunci kerukunan dalam kemajemukan. Momentum yang langka ini akan menjadikan tiap-tiap umat beragama makin menghargai satu sama lain dalam bingkai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Momen hari besar keagamaan dan bulan suci yang jatuh secara bersamaan tersebut makin
mempererat toleransi antarumat beragama khususnya di Bali.

*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas