Kemenkes RI Buka Pendaftaran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit, Ini Persyaratannya
Langkah menjadi upaya percepatan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis sebagai implementasi transformasi kesehatan
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI resmi meluncurkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis rumah sakit, dengan Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSP-PU).
Langkah menjadi upaya percepatan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis sebagai implementasi transformasi kesehatan.
Khususnya pada pilar pelayanan rujukan dan pengembangan sumber daya manusia.
Sistem Pendidikan Dokter Spesialis ini akan berjalan beriringan dengan sistem berbasis universitas, dengan tujuan mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan berkeadilan.
Melalui program berbasis rumah sakit (hospital-based) ini, Kemenkes berfokus pada peningkatan jumlah dokter spesialis dengan proses pendidikan yang dilaksanakan di RSP-PU, untuk memenuhi kebutuhan serta pemerataan dokter spesialis di daerah-daerah yang masih kekurangan.
Baca juga: Prabowo Beri Bekal 40 Tenaga Kesehatan TNI yang akan Ditugaskan ke RS di El Arish Mesir dan Rafah
“Ini jadi terobosan kami agar distribusi dokter bisa lebih dinamis sampai nantinya ke level kabupaten kota” ucap Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, drg. Arianti Anaya dilansir dari website resmi Kemenkes, Minggu (11/8/2024).
“Peserta yang mengikuti program ini akan memperoleh berbagai kemudahan. Antara lain pembebasan biaya kuliah, status sebagai pegawai di RSP-PU, serta bantuan biaya hidup sebesar Rp5.000.000 hingga Rp10.000.000 setiap bulannya," lanjut Arianti.
Pada periode pendaftaran pertama tahun ini, PPDS berbasis rumah sakit menerima 52 peserta didik untuk enam program studi di berbagai rumah sakit, yaitu: RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita: Program Studi Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (10 kuota), RS Pusat Otak Nasional: Program Studi Neurologi (10 kuota).
Kemudian RS Ortopedi Soeharso: Program Studi Orthopaedi dan Traumatologi (10 kuota), RS Anak dan Bunda Harapan Kita: Program Studi Kesehatan Anak (8 kuota), RS Mata Cicendo: Program Studi Kesehatan Mata (8 kuota) dan RS Kanker Dharmais: Program Studi Onkologi Radiasi (6 kuota).
Persyaratan Calon Peserta Didik:
Dokter umum dengan pengalaman kerja klinis minimal satu tahun (tidak termasuk masa internship),
Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku
Memiliki Surat Izin Praktik (SIP) aktif yang berlaku minimal satu tahun (tidak termasuk masa internship)