Buku Ramah Cerna Diperkenalkan kepada Guru SD Guna Tingkatkan Kemampuan Literasi
Puri Pramudiani, Tim PKM dari Uhamka menilai program tersebut merupakan dukungan nyata untuk menyukseskan program pemerintah.
Penulis: willy Widianto
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna mensukseskan program pemerintah dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi guru Sekolah Dasar (SD), dikembangkan buku ramah cerna yang adaptif dengan kondisi yang kontekstual dengan peserta didik.
Program itu merupakan kerja sama antara Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) dengan Universitas Muhammadiyah Prof Hamka.
Puri Pramudiani, Tim PKM dari Uhamka menilai program tersebut merupakan dukungan nyata untuk menyukseskan program pemerintah.
"Apalagi PKM merupakan diseminasi dari hasil riset Tim Ubhara Jaya yang terbukti bahwa buku ramah cerna dianggap sebagai sarana yang tepat dalam menginternalisasi nilai-nilai human security," ujar Puri, dalam keterangannya, Kamis (22/8/2024).
Ia menjelaskan, pada praktiknya guru diberikan pemahaman mengenai elemen-elemen human security yang dijadikan dasar dalam menyusun buku ramah cerna diantaranya economic security, food security, health security, environmental security, personal security, community security, dan political security.
"Setiap elemen disimplifikasi dan menjadi patokan utama dalam proses mengembangkan buku sehingga diharapkan nantinya lebih mudah dipahami oleh siswa SD," ujar Puri.
Baca juga: Kemendikbud Minta Tambahan Anggaran Rp 25 Triliun Setelah Nadiem Dikritik Keras DPR, Untuk Apa Saja?
PKM ini dilakukan selama enam bulan yang dimulai dari bulan Juli dan ditargetkan akan selesai pada Bulan Desember 2024 mendatang. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan.
Pada tahap pertama, guru sebagai sasaran mitra mendapatkan pemahaman komprehensif mengenai konsep buku ramah cerna berdasarkan pedoman BSKAP Nomor 30/P/2022, kemudian setiap guru juga diberikan gambaran konseptual mengenai berbagai elemen penting human security yang dapat dijadikan pedoman secara substantif dalam mengembangkan buku ramah cerna yang akan disusun.
Pada tahap kedua, guru diberikan pendampingan penyusunan storyboard sebagai luaran utama dan dilanjutkan pada proses desain oleh ilustrator. Kini, PKM sudah mampu menghasilkan enam prototipe buku ramah cerna yang akan ditindaklanjuti pada proses uji kelayakan sebelum diterbitkan.
Kepala SDN Harapan Baru III Kota Bekasi, Dadan menyampaikan terima kasih kepada tim PKM karena kegiatan ini dianggap tepat dalam meningkatkan pengetahuan dan melatih keterampilan guru dalam mengembangkan bahan ajar di SD.
Apalagi buku ramah cerna berbasis human security dianggap belum banyak dikembangkan. "Sekolah patut bersyukur karena terpilih sebagai sasaran dalam program ini," ujarnya.
Wiyanto, salah satu peserta PKM juga menyampaikan, program ini memberikan perspektif baru baginya dalam menyusun buku yang beda dari biasanya, ia menganggap bahwa buku yang dihasilkan dalam pengabdian ini benar-benar dibutuhkan oleh guru-guru saat ini terutama dalam meningkatkan minat baca peserta didik.
Baca juga: Kendaraan Non-Listrik Akan Dibatasi Masuk Kampus UI Mulai Tahun Depan
Sani Aryanto, Ketua PKM menyampaikan human Security (keamanan manusia) adalah upaya untuk mengkonseptualisasikan kembali keamanan secara mendasar terutama merupakan analisis yang berfokus pada memastikan keamanan bagi individu, sehingga konsep ini sebaiknya diajarkan sejak dini terutama di bangku Sekolah Dasar (SD).
Menurutnya, proses internalisasi nilai-nilai human security dapat dilakukan dalam konteks pengembangan buku ramah cerna di SD.
"Apalagi buku ramah cerna adalah salah satu fokus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi Penduduk Indonesia serta dipandang sebagai media yang tepat dalam proses internalisasi nilai-nilai dan pembentuk karakter kepada peserta didik di berbagai jenjang pendidikan terutama Sekolah Dasar (SD)," ujarnya.
Secara eksplisit, karakteristik buku ramah cerna terdapat dalam Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No 30/P/2022 Terkait Pedoman Perjejangan Buku Ramah Cerna. Maka dari itu, ketentuan tersebut menjadi landasan utama dalam proses pendampingan kegiatan PKM ini.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia