Transformasi Jadi Kunci untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Berkelanjutan
Melalui transformasi FEB UI ingin mengubah pandangan bahwa universitas sering kali dianggap seperti ‘menara gading’.
Penulis: Sanusi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari masa ke masa, dunia pendidikan tinggi selalu menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk melakukan tugas dan fungsinya menjalankan tri dharma perguruan tinggi demi membangun bangsa.
Untuk itu, transformasi dinilai menjadi salah satu upaya utama agar dunia kampus dapat selalu berbenah menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berprestasi untuk kemajuan negeri.
Hal tersebut disadari betul oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI). Seperti diketahui, FEB UI memiliki peran tersendiri dalam catatan sejarah pembangunan bangsa ini.
Adalah Teguh Dartanto sosok di balik transformasi FEB UI, yang membawa perkembangan kampus itu ke arah lebih baik pada era ini. Menurut Teguh, untuk bertransformasi menjadi lebih baik di antaranya pihaknya menempuh akreditasi internasional.
Baca juga: Akses Pendidikan Merata, Kemendikbudristek Hidupkan Mimpi Anak Indonesia Lewat Beasiswa Pemerintah
Seperti diketahui, pada 2022 FEB UI memperbarui akreditasi Internasional Association of MBAs (AMBA) untuk program studi Magister Manajemen (MM FEB UI).
Selanjutnya, FEB UI memperoleh akreditasi internasional Association to Advance Collegiate School of Business (AACSB), yang merupakan salah satu penilaian paling bergengsi di dunia untuk sekolah bisnis.
Saat ini, FEB UI berupaya menggapai the last crown of EQUIS accreditation. Harapannya, FEB UI bisa menjadi bagian dari 1 persen sekolah bisnis di dunia yang memiliki triple crown accreditation.
“Kami merasakan bahwa akhirnya dengan transformasi melalui akreditasi itu memaksa untuk meningkatkan kualitas. Akreditasi membantu transformasi secara struktural di dalam pengelolaan pendidikan yang kami jalani. Pengelolaan pendidikan terstandardisasi dan dengan standar itu bisa memiliki prestis. Tanpa adanya tekanan dari luar transformasi itu biasanya sulit dijalankan. Dengan seperti itu ranking FEB UI melonjak,” ujar Teguh.
Sebab, kata dia, proses akreditasi adalah bagian dalam membangun reputasi. Adapun reputasi perlu direkognisi oleh pihak luar yang memiliki kredibilitas. Oleh karena itu badan akreditasi tersebut adalah yang akan memberikan rekognisi bahwa proses bisnis FEB UI sudah terstandardisasi.
Adapun pada QS WUR 2024, FEB UI mengalami peningkatan peringkat secara signifikan pada ranking bidang Business and Management Studies dari 201-250 (2023) ke 151-200 (2024) dan Economics and Econometrics dari 251-300 (2023) ke 151-200 (2024).
Sementara, bidang Accounting and Finance masih menempati posisi yang sama unggulnya, yaitu 101-150.
Teguh menegaskan, melalui transformasi dan mengejar akreditasi, ranking itu akan mengikuti. Melalui transformasi, kata dia, peningkatan kualitas pendidikan terjadi secara berkelanjutan dan peringkat yang diperoleh tidak instan.
“Saya rasa pemerintah perlu mendorong transformasi universitas itu sendiri untuk bisa mengikuti standar global karena itu penting. Dengan mengikuti akreditasi internasional sebagai standarnya. Transformasi itu memang berat karena mengubah kebiasaan, tradisi, hingga mindset,” kata Teguh.
Kemudian, transformasi yang tak kalah menantang dalam peningkatan kualitas yang berkelanjutan ditempuh FEB UI adalah di internal organisasi yang salah satunya mencakup SDM.
Transformasi ini memiliki tantangan tersendiri karena mendorong shifting dari paradigma perguruan tinggi yang selama ini dianut, yaitu teaching university menjadi research university dan akan menjadi entrepreneur university.
“Itu membutuhkan shifting dari paradigma atau pemikiran dari pada dosen. Dosen sekarang harus S3, setelah S3 dia harus punya publikasi, paradigma ini yang kami dorong ke dosen-dosen. Perubahan ini mendorong transformasi internal. Beban shifting paradigm-nya itu perlu waktu untuk transformasi,” ujarnya.
Melalui transformasi pula FEB UI ingin mengubah pandangan bahwa universitas sering kali dianggap seperti ‘menara gading’.
FEB UI diharapkan selalu melahirkan SDM yang unggul di bidang ekonomi dan bisnis dengan karakter inclusive, relevant dan reputable. Dengan demikiian SDM lulusan maupun akademisi FEB UI mampu mengawal berbagai tantangan ekonomi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Transformasi menjadi upaya sekolah bisnis ini bisa relevan dan berdampak terhadap industri, pengembangan kebijakan dan mampu menyentuh permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat maupun pemerintah. Dengan karakter inclusive, relevant dan reputable, para lulusan maupun akademisi yang dihasilkan akan siap menghasilkan solusi yang relevan terhadap berbagai permasalahan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai inklusif yang sangat menghargai keberagaman dan kemajemukan selain juga senantiasa menjaga integritas dan kredibilitas,” imbuhnya.