Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 4 SD/MI Halaman 121 Kurikulum Merdeka: Perumusan Pancasila
Simak Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 4 Kurikulum Merdeka Hal 121: Perumusan Pancasila
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM – Simak, berikut ini merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 121.
Pada buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 121 terdapat soal pilihan essay bab Bab 4, Pancasila dalam Diriku.
Dalam soal tersebut siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 121 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Berikut Kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka Hal 121: Perumusan Pancasila
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 4 Halaman 121
Cerita Kakek Jati
Setelah selesai sarapan pagi, Kakek Jati menyiapkan peralatan untuk memahat. Ia memilih kayu yang bagus untuk dipahat menjadi beragam barang ukiran. Pagi itu, Kakek Jati hendak melanjutkan memahat patung yang dipesan oleh mitra usahanya.
“Kakek…!” panggil Made.
“Ya, ada apa cucuku?” sahut Kakek.
Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 4 Kurikulum Merdeka Hal 106 dan 107: Makna Nilai Pancasila
“Nanti teman-temanku mau main ke sini, Kek!” ucap Made.
“Mau apa mereka ke sini, De?” tanya Kakek.
“Mereka mau mendengarkan cerita Kakek,” jawab Made.
“Cerita tentang apa?” tanya Kakek.
“Cerita yang kemarin kakek ceritakan ke Made,” ucap Made menegaskan“Cerita apa ya?” pikir Kakek.
“Cerita tentang burung Garuda,” jawab Made.
“Oh, cerita tentang Pancasila,” jelas Kakek.
“Ya, Kek, itu maksudnya. Nanti cerita lagi ya, Kek. Ayolah!” pinta Made.
“Ya, nanti kakek ceritakan setelah selesai memahat ya,” jawab Kakek meyakinkan.
“Hore, terima kasih ya, Kek!” sahut Made gembira sambil memeluk kakeknya.
Kakek pun mulai memahat. Ia memulainya dengan berdoa terlebih dahulu. Made duduk di teras depan rumahnya sambil menunggu
kedatangan teman-temannya. Beberapa lama kemudian terdengar suara memberi salam.
“Selamat pagi, Made!” ucap Dewi.
“Pagi, Made!” timpal Hemalia.
“Selamat pagi, Dew. Selamat pagi, Lia. Kenapa hanya kalian berdua? Dani dan Laros mana?” tanya Made.
“Mereka menyusul, De,” sahut Hemalia.
“Yuk, masuk, Teman-teman! Ini kakekku yang akan menceritakan kepada kalian cerita yang pernah aku ceritakan di sekolah,” ucap Made memperkenalkan kakeknya.
“Kakek!” sapa Dewi dan Hemalia sambil tersenyum.
“Ya, Nak, silakan duduk!” ucap Kakek.
Tak lama kemudian, Dani dan Laros tiba di rumah Made. Akhirnya, mereka sudah kumpul semua. Dani mewakili teman-temannya
memperkenalkan diri. Kakek menerima mereka dengan perasaan senang.
“Wah, kakek senang sekali kalian bisa main ke rumaH kakek,” ucap Kakek.
“Ya, Kek. Kami juga senang, Kek, bisa bertemu dengan kakek,” jawab Dani dengan sedikit gugup.
“Kek, ceritakan dong, Kek. Cerita yang Made ceritakan kepada kami di sekolah!” pinta Laros penuh semangat.
“Cerita apa, Anak-anak?” tanya Kakek.
“Cerita tentang Pancasila, Kek. Masa kakek lupa,” sahut Made mengingatkan.
Kakek berpikir sejenak, mulai dari mana ia menceritakannya.
“Jadi begini ceritanya, Nak,” ucap Kakek.
Mereka mendekatkan diri kehadapan Kakek Jati yang duduk di kursi goyangnya. Mereka pun mulai mengatur posisi duduk mereka
masing-masing.
“Pancasila itu falsafah bangsa dan dasar negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila. Pancasila itu usulan Bapak Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 saat sidang BPUPK,” ucap Kakek Jati menjelaskan.
“Apa itu BPUPK, Kek?” tanya Laros menyela cerita.
“Wus, tidak sopan kamu Laros. Menyela cerita Kakek,” sahut Dewi kesal.
“Baik tidak apa-apa, Nak. Sekarang kakek cerita terlebih dahulu. Setelah selesai bercerita, nanti kalian boleh bertanya,” ucap
Kakek menenangkan.
“Baik, Kakek,” jawab mereka kompak.
“BPUPK itu Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan. Sidang pertamanya dilaksanakan pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. Ketika itu, para tokoh pahlawan bangsa membahas dasar negara merdeka untuk Indonesia yang akan merdeka. Mereka di antaranya adalah Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua. R.P. Soeroso dan Ichibangase Yoshio (dari pihak Jepang) sebagai wakil ketua. Total anggotanya ada 69 orang,” jelas Kakek.
“Bapak Soekarno dan Bapak Mohammad Hatta di mana saat itu, Kek?” tanya Dani penasaran.
“Beliau saat itu menjadi anggota BPUPK dan pengusul dasar negara Indonesia merdeka,” jawab Kakek.
“Lalu, kelanjutan ceritanya bagaimana, Kek?” ucap Hemalia mendesak.
“Sabar dong, Lia,” sahut Dewi mengingatkan.
"Jadi, pada tanggal 29 Mei tahun 1945 sampai 1 Juni 1945 berlangsung sidang BPUPK yang dibuka oleh ketuanya, Dr. Radjiman Widyodiningrat. Setelah tiga hari bersidang, baru pada hari keempat yakni tanggal 1 Juni 1945, dalam pidatonya, Soekarno mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara bila Indonesia merdeka. Tanggal 1 Juni 1945 ini kemudian dikenal sebagai Hari Lahir Pancasila dan diperingati setiap tahun," Kakek Jati menjelaskan
Ayo Menemukan
Kamu telah membaca “Cerita Kakek Jati”. Coba kamu temukan alur peristiwa sejarah perumusan Pancasila secara runtut berdasarkan urutan tahun terjadinya dan isi peristiwanya.
Alur Peristiwa Sejarah Perumusan Pancasila
Jawaban :
1. Tahun 1945 (Mei-Juni): Sidang BPUPK
- Pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945, BPUPK (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan) mengadakan sidang pertama untuk membahas dasar negara merdeka Indonesia.
- Para tokoh pahlawan bangsa, termasuk Soekarno dan Mohammad Hatta, membahas usulan-usulan untuk dasar negara.
2. 1 Juni 1945: Pengusulan Pancasila oleh Soekarno
- Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang BPUPK, Soekarno mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara bila Indonesia merdeka.
- Tanggal ini kemudian diakui sebagai Hari Lahir Pancasila.
3. Panitia Sembilan dan Piagam Jakarta
- Setelah sidang BPUPK, terbentuklah Panitia Sembilan yang dipimpin oleh Soekarno.
- Panitia ini bertugas merumuskan sila-sila Pancasila.
- Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menetapkan Piagam Jakarta sebagai rumusan awal Pancasila.
4. 18 Agustus 1945: Pembukaan UUD 1945
- Pada tanggal 18 Agustus 1945, Piagam Jakarta dibahas lebih lanjut dan hasilnya dicantumkan dalam Pembukaan UUD 1945.
- Inilah momen di mana Pancasila secara resmi diakui sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Namira Yunia Lestanti)