PMM, Bagaimana Pelibatan Peserta Didik dalam Proses Asesmen Tersebut?
Berikut contoh jawaban pertanyaan PMM, bagaimana pelibatan peserta didik dalam proses asesmen tersebut?
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Berikut jawaban pertanyaan bagaimana pelibatan peserta didik dalam proses asesmen tersebut?
Bapak/Ibu Guru mungkin menemukan pertanyaan di atas dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Kunci jawaban dalam artikel ini hanya berfungsi sebagai panduan bagi Bapak/Ibu Guru yang kesulitan ketika menjawab pertanyaan serupa di PMM.
Pertanyaan:
Bagaimana pelibatan peserta didik dalam proses asesmen tersebut?
Contoh jawaban:
Pelibatan peserta didik dalam proses asesmen menjadi salah satu elemen penting dalam pembelajaran yang berfokus pada pendekatan konstruktivis dan partisipatif.
Dengan melibatkan peserta didik dalam proses asesmen, siswa tidak hanya berperan sebagai objek yang dinilai, tetapi juga sebagai subjek yang aktif dalam memahami dan meningkatkan proses pembelajaran.
Berikut ini beberapa cara untuk melibatkan peserta didik dalam proses asesmen:
1. Self-assessment (Penilaian Diri)
Guru dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengevaluasi diri mereka sendiri berdasarkan kriteria tertentu.
Dengan begitu, peserta didik dapat menganalisis kekuatan dan kelemahan mereka dalam pembelajaran.
Baca juga: PMM, Mengapa Perlu Ada Asesmen Otentik dalam Pembelajaran PJOK?
Para siswa juga dapat menetapkan tujuan yang lebih jelas untuk diri mereka sendiri.
2. Peer-assessment (Penilaian Teman Sejawat)
Melibatkan peserta didik dalam menilai pekerjaan teman sejawat dapat mengembangkan keterampilan reflektif dan kolaboratif.
Selain itu, hal ini juga dapat membantu peserta didik memahami berbagai perspektif dan memperdalam pemahaman mereka terhadap materi.
3. Asesmen Berkelanjutan (Formative Assessment)
Dalam asesmen berkelanjutan, peserta didik secara aktif terlibat dalam proses evaluasi selama pembelajaran berlangsung.
Guru dapat memberikan umpan balik secara reguler kepada siswa untuk membantu mereka memperbaiki pemahaman dan keterampilan yang dimiliki.
4. Portofolio
Portofolio adalah kumpulan pekerjaan peserta didik yang dapat mencerminkan perkembangan dan pencapaian mereka dari waktu ke waktu.
Guru dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memilih, mengorganisasi, dan menganalisis pekerjaan mereka sendiri.
Hal itu dapat membantu peserta didik mengetahui kemajuan mereka dalam berbagai aspek.
5. Refleksi Diri
Guru dapat meminta peserta didik untuk melakukan refleksi diri setelah proses asesmen.
Peserta didik dapat menilai bagaimana cara mereka belajar, apa yang mereka pelajari, dan bagaimana perasaan mereka tentang kemajuan proses pembelajaran.
6. Keterlibatan dalam Menetapkan Kriteria Penilaian
Peserta didik dapat dilibatkan dalam merumuskan kriteria penilaian untuk tugas atau proyek tertentu.
Hal ini dapat meningkatkan kesadaran peserta didik terhadap tujuan pembelajaran dan standar yang diharapkan.
7. Asesmen berbasis Proyek
Dalam asesmen berbasis proyek, peserta didik bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek yang lebih besar.
Untuk menyelesaikan proyek tersebut, siswa harus terlibat secara langsung mulai dari perencanaan hingga presentasi akhir.
8. Umpan Balik dari Peserta Didik
Proses asesmen tidak hanya melibatkan guru yang memberi penilaian, tetapi juga bisa melibatkan peserta didik dalam memberi umpan balik mengenai perasaan mereka tentang proses asesmen itu sendiri.
Hal ini dapat membantu menciptakan proses pembelajaran yang saling terbuka dan reflektif.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)