Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 169 Edisi Revisi
Inilah kunci jawaban dari materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 7 halaman 169 Kurikulum Merdeka mengenai materi tata cara pemakaman jenazah Bal
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM – Simak kunci jawaban Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas 7 Kurikulum Merdeka halaman 169.
Materi IPS Kelas 7, tentang aktivitas 1 Individu Bab 1 berisi tentang soal tata cara pemakaman jenazah di Bali.
Para siswa diminta untuk mengerjakan latihan soal tersebut terlebih dahulu.
Kunci jawaban ini hanya digunakan sebagai referensi untuk belajar siswa di rumah.
Baca juga: Kunci Jawaban Informatika Kelas 12 Halaman 96 97 Kurikulum Merdeka Bab 4: Ayo Kita Renungkan
Kunci jawaban IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 169
Aktivitas 1 Individu
Isolasi geografis tidak hanya terjadi antarpulau, tetapi juga dapat terjadi pada wilayah yang sama. Bacalah artikel melalui internet atau buku ensiklopedia di perpustakaan sekolah tentang tata cara pemakaman jenazah di Bali. Selanjutnya, jawablah setiap pertanyaan berikut!
- Suku mana saja yang memiliki perbedaan kebudayaan dalam pemakaman jenazah? Bagaimana perbedaan tata cara pemakaman pada setiap suku tersebut?
Jawaban:
Berita Rekomendasia. Suku Bali (Hindu-Bali)
Tata Cara Pemakaman:
Umumnya mengikuti upacara Ngaben, yaitu pembakaran jenazah. Upacara ini melibatkan pembakaran jenazah dengan harapan agar roh dapat mencapai moksa atau pembebasan dari siklus reinkarnasi. Jenazah dibakar dalam kremasi terbuka yang biasanya dilaksanakan di luar desa. Sebelum kremasi, jenazah dipersiapkan dengan upacara pembersihan dan penghormatan, serta ditempatkan dalam wadah yang terbuat dari kayu atau karton yang dihias dengan ornamen khusus.
b. Suku Bali Aga (Kuno)
Tata Cara Pemakaman:
Suku Bali Aga, yang mendiami desa-desa seperti Tenganan dan Trunyan, memiliki adat pemakaman yang lebih kuno dan berbeda dari mayoritas Hindu-Bali. Di desa Trunyan, misalnya, jenazah tidak dibakar tetapi dibiarkan di luar dalam keadaan terbuka di bawah pohon Taru Menyan. Proses ini dilakukan tanpa kremasi sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi mereka. Jenazah diletakkan dalam posisi tertentu dan dikelilingi oleh pohon Taru Menyan, dan dibiarkan untuk proses pembusukan alami. Bau busuk yang dihasilkan dianggap sebagai bagian dari proses transisi spiritual.
c. Suku Bali-Bali (Keturunan Kuno)