Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertamina Perkuat Bisnis Rendah Karbon untuk Dukung Target Percepat Transisi Energi Berkelanjutan

Pertamina memperkuat bisnis rendah karbon untuk mendukung target percepatan transisi energi berkelanjutan yang diusung pemerintah Indonesia.

Editor: Content Writer
zoom-in Pertamina Perkuat Bisnis Rendah Karbon untuk Dukung Target Percepat Transisi Energi Berkelanjutan
Istimewa
CEO of Pertamina New & Renewable Energy, John Anis saat memberikan pemaparan pada sesi CEO Climates Talks : Enhancing Ambition on Renewable Energy yang berlangsung di Paviliun Indonesia pada acara Conference of the Parties (COP) ke-29 dengan tema besar “In Solidarity for a Green World”. yang diselenggarakan di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan, Senin (11/11/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - PT Pertamina (Persero) memperkuat bisnis rendah karbon untuk mendukung target transisi energi yang diusung oleh pemerintah Indonesia. Upaya ini sekaligus memperkuat bisnis Pertamina dalam mengedepankan kemajuan inovasi dan teknologi untuk mereduksi emisi dari proses bisnisnya.

Utusan Khusus Indonesia Untuk COP 29 Hashim Djojohadikusumo menjelaskan, pemerintah mendukung penuh BUMN untuk terus melakukan upaya guna mencapai target transisi energi. Untuk itu, Hashim menekankan pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi perubahan iklim. 

“Kita di sini dengan satu tujuan, yaitu menyelamatkan planet ini untuk generasi mendatang. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia berkomitmen penuh mempercepat transisi energi nasional, bukan hanya untuk mengurangi emisi, tetapi juga untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Hashim.

CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) John Anis dalam paparannya di CEO Climate Talks di gelaran hari pertama COP 29 menegaskan komitmen Pertamina dalam mendukung dekarbonisasi di Indonesia dan mempercepat target NZE 2060. Pertamina telah menetapkan inisiatif pengembangan energi bersih. 

“Pertamina memiliki mandat besar dari pemerintah untuk menjadi motor penggerak bisnis rendah karbon serta dekarbonisasi di Indonesia. Ini bukan tugas yang mudah, tetapi kami telah memulai langkah-langkah konkret untuk mengembangkan investasi di bisnis rendah karbon yang rendah emisi dan memperkuat bisnis legacy agar bumi lebih bersih,” ungkap John Anis.

Hingga saat ini, Pertamina telah berhasil mengurangi emisi hingga 8,5 juta ton CO2 dari emisi Scope 1 & 2 sejak 2010, dan berencana untuk terus meningkatkan angka tersebut melalui kolaborasi dan inovasi teknologi​. Capaian tersebut merupakan buah hasil dari pengembangan implementasi biofuel, energi geotermal, dan teknologi rendah karbon seperti CCS dan CCUS.

Baca juga: Deklarasi Inisiatif Zero Routine Flaring, Pertamina Tegaskan Komitmen Transisi Energi Berkelanjutan

John Anis juga menjelaskan, Pertamina terus mengembangkan portofolio energi terbarukan, termasuk bioetanol serta pengembangan baterai untuk kendaraan listrik dan ekosistem pengisian daya untuk kendaraan motor roda dua.

Berita Rekomendasi

“Kami juga memiliki potensi besar di sektor geothermal, dengan kapasitas terpasang saat ini mencapai 672 MW, dan anak usaha kami PGE terus mendorong peningkatan kapasitas terpasang hingga 1.4 GW di 2029. Kami percaya bahwa energi geothermal akan menjadi pilar penting dalam transisi energi,” tambah John Anis.

Di sektor hidrogen, Pertamina tengah berupaya menurunkan biaya produksi melalui inovasi teknologi, termasuk optimalisasi penggunaan listrik dalam proses elektrolisis, yang diharapkan dapat menurunkan biaya hingga 30 persen. 

“Semoga teknologi ini dapat terealisasi tahun depan dan memungkinkan kami memproduksi hidrogen hijau dengan biaya yang lebih terjangkau,” jelasnya.

Ia juga menegaskan, saat ini kebutuhan investasi untuk mencapai target bersama transisi energi perlu dukungan akses pembiayaan yang inklusif dan dukungan dari semua pihak.

"Untuk mewujudkan transisi ini, kita tidak mungkin sendirian, kolaborasi merupakan faktor penting, lalu kita memerlukan dukungan dari pemerintah, termasuk insentif yang dapat mendorong investasi di bidang energi terbarukan dan rendah karbon,” tutupnya.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Baca juga: Hadiri COP 29, Pertamina Tegaskan Komitmen Dukung Transisi Energi Nasional

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas