TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kota Bandung memiliki makna tersendiri bagi Combiphar.
Karena itu, saat pawai obor (torch relay) Asian Games 2018 melewati wilayah Kota Kembang, Sabtu (11/8/2018) perusahaan yang bergelut di dunia farmasi dan costumer healthcare tersebut ikut ambil bagian dari sejarah yang tercipta.
Tak tanggung-tanggung, Combiphar mengirimkan seorang pimpinannya untuk jadi satu di antara pengusung obor Asian Games 2018 yang dibawa berlari secara estafet dari kawasan Pasteur ke Gedung Sate.
Adalah Vice President Manufacturing & Supply Chain Management Combiphar Delano Lusikooy yang terjun langsung menjadi bagian dari pawai obor tersebut.
Dia menjadi pelari ke-7 dari sebanyak 21 pembawa obor. Delano berlari sejauh 500 meter hingga titik di kisaran Jembatan Layang Pasupati.
Tak Cuma Delano, Combiphar juga mengirimkan sekira 70 karyawan untuk menjadi tim pengiring Delano yang ikut berlari di rute pawai obor.
“Kami sangat ingin jadi bagian dari sejarah ini dengan ikut menyukseskan perhelatan Asian Games 2018. Keikutsertaan kami di pawai obor ini juga sebagai bagian dari usaha untuk memprakarsai hidup sehat bagi masyarakat,” kata Delano ke Tribunnews.com, seusai pawai.
Terpisah, Presiden Direktur Combiphar, Michael Wanandi menjelaskan, Bandung memang memiliki keterikatan tersendiri bagi perusahaan yang ia pimpin.
Di kota inilah 47 tahun silam, Combiphar dirintis dari sebuah industri rumahan yang memproduksi obat-obat antibiotika, analgesika, dan obat batuk hitam legendaris kemudian bertransformasi menjadi perusahaan consumer healthcare terkemuka pada 2012.
“Ini memang hari istimewa karena pawai obor Asian Games melintasi Bandung yang menjadi kota kelahiran Combiphar sejak 1971. Karena itu, kami melihat hal ini sebagai momentum bersejarah buat Combiphar," ujar Michael.
Michael melanjutkan, Asian Games 2018 juga menjadi momentum bersejarah bagi Indonesia, karena setelah 56 tahun kembali dipercaya menjadi tuan rumah.
Karena itu, kata dia, Combiphar ikut ambil bagian dari sejarah dengan menjadi official supplier bagi Asian Games 2018.
Dukungan ini menjadi wujudnya Combiphar untuk memberikan semangat sportifitas untuk para atlet Indonesia.
“Kami berterima kasih, bersyukur, dan bangga dapat menjadi bagian dari Asian Games 2018 mendatang sebagai Official Supplier,” kata Michael
Selain itu, tambahnya, keikutsertaan dukungan Combiphar pada ajang internasional empat tahunan itu jadi momentum Combiphar untuk ikut berpartisipasi aktif mengajak seluruh masyarakat untuk hidup sehat.
Terlebih, ujarnya, hal itu menjadi bagian diri arahan program Nawacita yang digaungkan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sedianya, Michael mengaku akan terjun langsung menjadi pembawa obor dalam rangkaian pawai obor Asian Games yang akan digelar di Jakarta.
Usung Tagline Khusus Buat Asian Games 2018
Soal dukungan Combiphar terhadap atlet-atlet Indonesia yang berlaga di Asian Games 2018, VP Marketing Consumer Healthcare & Wellness and International Operations Combiphar Weitarsa Hendarto menyebut, tak hanya menjadi official supplier produk healthcare, Combiphar juga menghadirkan kampanye #IndonesiaKalahkanBatas khusus untuk menyambut Asian Games 2018.
Kampanye ini turunan dari kampanye yang dimiliki OBH Combi, sebagai produk unggulan Combiphar, yakni #BeatTheLimit atau #KalahkanBatas.
Pada gelaran Asian Games 2018, kata Weitarsa, Combiphar ingin menginspirasi para atlet tanah air yang berlaga untuk menembus batasan yang ada.
Hal ini mengingat, Indonesia mematok target masuk 10 besar di Asian Games 2018.
Indonesia pernah menjadi runner-up di tahun 1962 saat menjadi tuan rumah. Weitarsa mengatakan, menjadi tantangan tersendiri untuk kembali meraih prestasi tersebut.
“Ini momentum bersejarah, setelah 56 tahun kita kembali menjadi tuan rumah. Ini menjadi kesempatan untuk meraih prestasi. Target Indonesia, masuk ke 10 besar. Ini menjadi tantangan, mampukah? Bisa gak ya? Karena Combi ikut ambil bagian dari perjuangan mereka dan memanfaatkan momentum ini untuk menyebarkan semangat #IndonesiaKalahkanBatas untuk menembus batas-batas itu,” kata Weitarsa.