Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Johanis Gama Marshal Lau, atau Jony yang viral karena aksinya memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan prosesi upacara bendera Merah Putih di Pos Lintas Batas Negara Terpadu Motaain di Kabupaten Belu, NTT, akan hadir dalam pembukaan Asian Games 2018.
Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing yang turut mendampingi Jony, mengatakan, keberangkatan Jony dari NTT ke Jakarta tadi malam dan baru sampai bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sekitar pukul 10.00 WIB.
"Agendanya hari ini bertemu dengan Pak Menpora, katanya nanti diajak ke pembukaan Asian Games 2018," ucap Tobing saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
Tobing menjelaskan, kedatangan Jony ke Jakarta merupakan undangan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang dinilai sebagai pahlawan saat HUT ke 73 Kemerdekaan RI.
Baca: Kenakan Kopiah Hitam dan Kemeja, Sandiaga Bertamu ke Pusat Dakwah Muhammadiyah
"Undangan dari Mempora, ke Jakarta Jony didampingi oleh kedua orang tuanya, saya, dan Dandim Belu," kata Tobing.
Sebelumnya, Mempora Imam Nahrawai menilai siswa SMP dari Belu, Atambua, bernama Jony, merupakan sosok pahlawan pada hari HUT ke-73 Kemerdekaan RI.
"Kalau ada yang bertanya siapa pahlawan hari ini? Saya katakan adalah Joni, yang berasal dari Kabupaten Belu, Atambua," ujar Imam di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8/2018).
Menurut Imam, Joni pantas dibilang pahlawan karena telah menyelamatkan kegiatan upacara kenaikan bendera merah putih, yang sempat terhenti karena adanya insiden tersangkutnya tali pengerek bendera.
"Ini tentu perjuangan yang sangat heroik, dia tidak pada siapapun, apapun, hanya ingin menyelamatkan merah putih. Bentuk perjuangan itu beda-beda, atlet berjuang di Asian Games, dia (Joni) ingin mengibarkan bendera merah putih secara nyata tanpa disuruh," papar Imam.
Diketahui, terjadi peristiwa langka di Atambua saat upacara Dirgahayu RI ke-73.
Seorang siswa SMP nekad memanjat tiang bendera di tengah proses pengibaran bendera merah putih Dirgahayu RI ke-73.
Tapi Anda jangan salah sangka dan menyalahkan si siswa SMP itu saat memanjang tiang bendera Dirgahayu RI ke-73 itu.
Maksud pelajar SMP itu ternyata amat baik dan mulia. Dia memanjat tiang bendera lantaran melihat petugas pengibar tak bisa melanjutkan pengerekan bendera karena kait di ujung tiang lepas.
Saat itulah pelajar SMP bertubuh kecil itu berlari ke tiang bendera, lalu memanjat tiang tersebut.
Tiga pengibar bendera memilih mempertahankan posisi saat siswa SMP itu memanjang tiang bendera.
Siswa SMP itu memanjat tanpa pengaman apapun. Saat dia mencapai pertengahan tiang, terlihat beberapa anggota TNI, pasukan pengibar, dan polisi mendekati tiang, lalu menahan agar tiang tersebut tak bergoyang.
Siswa SMP itu kemudian berhasil mencapai ujung tiang bendera, lalu memperbaiki kait yang lepas di ujung tiang.
Para undangan di upacara itu pun bertepuk tangan. Si siswa SMP turun, lalu anggota TNI dan polisi kelihatan mengelus kepalanya. Salut.
Anak hebat dari Atambua itu bernama Johanis Gama Marshal Lau atau lebih akrab disapa Jony. Jony adalah siswa kelas VII SMPN 1 Silawan Atambua yg memanjat tiang bendera saat tali pengait bermasalah.
Bagi Jony, apapun yg terjadi bendera Merah Putih harus tetap berkibar.