Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

Asian Games 2018

Gagal di Asian Games, Tim AoV Indonesia Bisa Bersaing di Level Internasional di Masa Mendatang

zoom-in Gagal di Asian Games, Tim AoV Indonesia Bisa Bersaing di Level Internasional di Masa Mendatang
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Tim E-Sports Arena of Valor Indonesia dalam ajang Asian Games 2018, di Britama Arena Kelapa Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (26/8/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk pertama kalinya, dalam Asian Games 2018 terdapat cabang electronic sports (E-Sports) dalam pagelaran olahraga terbesar se-Asia, yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang.

Laga e-Sports ini masuk dalam kategori eksibisi yang berarti medali yang diperebutkan dalam cabang E-Sports tidak dihitung dalam perolehan medali dari negara yang bertanding dalam Asian Games 2018.

Keseluruhan pertandingan cabang E-Sports ini diselenggarakan di Britama Arena Kelapa Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara, mulai 26 Agustus hingga 1 September 2018.

Adapun dalam ajang ini, terdapat enam jenis gim yang akan dipertandingkan dalam eksibisi Asian Games 2018, satu di antaranya adalah Arena of Valor (AOV).

AoV merupakan game berjenis Multiplayer Online Battle Arena (MOBA). Gim ini menjadi MOBA nomor satu di Asia dengan unduhan hingga puluhan juta, dan akan dipertandingkan pada Minggu (26/8/2018).

Atlet AOV Indonesia untuk Asian Games diwakili oleh lima orang, yang sudah melewati fase kualifikasi yang digelar dari 24 hingga 26 Mei 2018.

Kelima atlet AoV Timnas Indonesia antara lain Glen 'Kurus' Richard, Farhan 'Hans' Akbari, Ilham 'Susugajah', Franky 'Easy' Ansen, dan Muhammad 'Naitomea'.

Product Manager Garena Indonesia, Hans Kurniadi Saleh mengatakan, tim AOV Indonesia sudah menjalani latihan intensif selama dua minggu, dari pukul 14.00 WIB hingga 24.00 WIB.

Pihaknya juga melakukan latih tanding dengan tim AOV dan mendatangkan pelatih luar negeri, demi meningkatkan kemampuan para atlet Indonesia.

"Kita mendatangkan pelatih dari luar (negeri), yang juga pelatih tanding buat mereka. Karena istilahnya mereka ini sudah yang terbaik di Indonesia. Jadi kita cari yang lebih berpengalaman," ujar Hans, Minggu (26/8/2018).

Pada laga perdana cabang AOV, Indonesia terpaksa harus mangakui kekalahan dengan angka 2-0, dari salah satu negara pesaing terberat, yaitu Taiwan.

Setelah itu, tim AOV Indonesia kembali menelan kekalahan 2-1, dari negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Thailand.

Ilham 'Susugajah', satu di antara atlet Indonesia mengaku, pengalaman timnya masih sangat kurang.

Terlihat pada saat pertandingan, di mana tim Indonesia tidak dapat keluar dari tekanan yang diberikan oleh Taiwan dan Thailand.

Selain itu, faktor ketenangan dan ketelitian masih menjadi kendala yang membuat timnya tidak dapat melaju lebih jauh dalam ajang Asian Games 2018.

"Pengalaman kita masih kurang, kaya jam terbang. Terus kita kurang lebih tenang, kaya terbawa suasana gitu," ujar Ilham.

Mewakili timnya, ia pun mengucapkan permintaan maafnya kepada masyarakat Indonesia, karena tidak dapat melaju lebih jauh dalam ajang Asian Games 2018.

Serta rasa bangganya, karena dapat menjadi perwakilan Indonesia dalam dalam eksibisi E-Sports Asian Games ini.

"Sejauh ini, senang banget, bangga juga membawa nama Indonesia. Tapi sekali lagi, minta maaf kepada semua pendukung Indonesia," ujar Ilham.

Meski gagal dalam Asian Games 2018, Ilham dan teman-temannya akan kembali ke timnya masing-masing, untuk kembali berlatih untuk meningkatkan kemampuannya dalam gim AOV.

Ia pun yakin, atlet AOV Indonesia dapat bersaing dan berbicara banyak di kompetisi tingkat nasional dan internasional ke depannya.

"Rencana ke depan saya akan berlatih lagi. Kita harus mengembangkan diri, supaya bisa bersaing di luar. Supaya dapat mengimbangi tim-tim dari luar," ujar Ilham.

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas