Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

Karate Asian Games 2018

Gatot Nurmantyo: Rifki Ardiansyah Arrosyiid Dapat Bonus Rp 2,5 Miliar Usai Raih Emas Asian Games

zoom-in Gatot Nurmantyo: Rifki Ardiansyah Arrosyiid Dapat Bonus Rp 2,5 Miliar Usai Raih Emas Asian Games
INASGOC
Rifki Ardiansyah Arrosyiid 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Karateka Indonesia Rifki Ardiansyah Arrosyiid merebut medali emas di nomor kumite -60 kg. Dia menaklukkan atlet asal Iran Amir Mahdi Zadeh dengan skor 9-7 pada final di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (26/8/2018).

Dengan sukses itu, Indonesia pun mampu menyamai prestasi emas pada Asian Games 1998 Bangkok dan Busan 2002. Bahkan, Indonesia masih berpeluang besar mendapat tambahan medali karena pada Senin (27/8) akan menurunkan tiga karateka lainnya.

”Hari ini kami mendapat satu medali emas, dan itu berarti sudah memenuhi target pemerintah yang satu medali emas. Tapi kami ingin mendapatkan tiga medali emas,” ujar Ketua Umum PB Forki, Gatot Nurmantyo saat jumpa pers di Mixed Zone Venue Karate JCC Senayan.

Yang menarik, Gatot juga akan memenuhi janji untuk memberikan bonus Rp1 miliar bagi karateka peraih medali emas.

“Jadi, Rifki akan mendapatkan bonus Rp2,5 miliar. Sebanyak Rp1,5 miliar dari pemerintah, dan Rp1 miliar dari Forki,” ujar Gatot.

Dia menambahkan, prestasi karateka Indonesia di ajang Asian Games menjadi pelecut motivasi untuk dapat meraih prestasi lebih tinggi lagi, yakni olimpiade. Sebab, target berikut karateka Indonesia adalah berlaga pada ajang Olimpiade 2020.

“Target kami berikut tentu Olimpiade 2020. Karena itu, kami akan terus melakukan pembinaan atlet agar bisa lolos ke Olimpiade 2020. Itu target kami selanjutnya,” ujar Gatot.

Wajar Rifki kebanjiran bonus. DIa sudah berjuang keras untuk bisa mengibarkan bendera merah putih di ajang multievent empat tahunan tersebut. Dia menjadi yang terbaik setelah mengalahkan karateka Iran Zadeh.

“Kunci kemenangan Rifki karena dia bermain tenang dan cerdas. Meskipun karateka Iran lawan berat, dia mampu mengalahkannya,” ucap Kepala Pelatih Tim Karate Indonesia Syamsuddin.

Di sisi lain, Rifki mengaku mendapatkan lawan berat sejak pertandingan semifinal melawan karateka Malaysia Prem Kumar Selvam. Bahkan, karateka Malaysia itu sempat memberikan perlawanan sengit saat menyamakan perolehan poin 4-4.

Namun, Rifki akhirnya dinyatakan sebagai juara lewat kemenangan hantai karena dinilai lebih agresif daripada lawannya.

Di final, Rifki kembali mendapat perlawanan ketat dari Zadeh. Terbukti, karateka Iran tersebut sempat mengejar ketertinggalan menjadi 7-8 sebelum akhirnya menyerah 7-9 di tangan Rifki, dan akhirnya harus puas mendapatkan medali perak.

Sementara perunggu menjadi miliki karateka Malaysia Prem Kumar Selvam dan karateka Uzbekistan Sadriddin Saymatov.

Selain medali emas, karate Indonesia juga mendapat tambahan dua medali perunggu, yakni dari karateka putri Cokorda Istri Agung Sanistyarani di kelas 55 kg dan Jintar Simanjuntak di kelas -67 kg.

Pada kumite putri -55 kg, medali emas direbut karateka China Taipeh Tzuyun Wen setelah mengalahkan karateka putri Iran Taravat Khaksar di final. Alhasil, Taravat pun berhak mendapatkan medali perak. Sedangkan satu medali perunggu lainnya diperoleh karateka putri Macau China Sok I Wong.

“Saya sebetulnya berharap bisa meraih prestasi lebih baik. Namun, saya tetap mensyukuri apa yang sudah saya raih,” ucap Coki, panggilan akrab Cokorda.

Yang jelas, dengan prestasi Rifki, Indonesia saat ini mengoleksi 1 medali emas dan tiga perunggu. Sehari sebelumnya, karate Indonesia mampu menyumbangkan satu medali perunggu dari nomor kata perseorangan putra lewat Ahmad Zigi Zaresta Yuda.

Cabang karate masih memiliki peluang karena pada Senin (27/8) masih akan menurunkan tiga karatekanya.

Mereka adalah Ceyco Georgia Zefanya di nomor kumite kelas -68 kg putri, Srunita Sari Sukatendel di kelas -50 kg putri, dan Sandy Firmansyah di kelas -75 kg putra.

Pada babak pertama, Ceyco akan menghadapi atlet Vietnam Nguyen TN, Srunita akan menghadapi karateka Srilangka Badalgie Don Paulu, dan Sandy akan berhadapan dengan karateka China Taipei W Hsu.

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas