![BREAKING NEWS: Indonesia Ngamuk, Sehari Rebut 10 Emas, Total 22 Emas & Kokoh di No 4](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/perolehan-medali-emas-asian-games-2018-senin-2782018_20180827_203229.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia berhasil menambah lagi pundi-pundi emas pada gelaran Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
Hari Senin (27/8/2018), Indonesia mengamuk dengan meraih 10 medali emas.
Dengan perolehan itu, Indonesia makin kokoh di posisi keempat Asian Games 2018 dengan memperoleh total 22 medali emas, 15 perak dan 27 perunggu.
Perolehan medali emas terbaru diperoleh dari cabang olahraga panjat tebing atau sport climbing kelas estafet yang digelar di Palembang.
Tim estafet pria berhasil menempatkan all Indonesian final, sehingga meraih emas dan perak.
![Atlet panjat tebing putri Indonesia Aries Susanti Rahayu (kiri) beradu cepat pada pertandingan final melawan Puji Lestari (kanan) pada nomor speed putri Asian Games 2018 di Venue Panjat Tebing Jakabaring Sport City Palembang, Kamis (23/8/2018). Aries berhasil meraih medali emas usai finish dengan catatan waktu 7.61 detik setelah mengalahkan Puji Lestari yang finish dengan catatan waktu 7.98 detik. TRIBUN SUMSEL/MA FAJRI](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aries-susanti-rahayu-gaet-emas-panjat-tebing_20180823_231559.jpg)
Sedangkan tim putri, berhasil mendapatkan emas dan perunggu.
Karate Sapu Bersih
Sementara itu, cabang olahraga pencak silat dikuasai Indonesia.
Baca: Ahmad Dhani Mau Jual Rumah di Pondok Indah, Harganya Rp 60 Miliar
Tuan rumah melakukan sapu bersih seluruh medali emas yang diperebutkan pada gelaran Asian Games 2018.
Delapan medali emas yang diperebutkan baik beregu dan perorangan, disabet Indonesia,Senin (27/8/2018) sore.
Urutan kelima ditempati Iran yang memperoleh 17 emas, 15 perak dan 15 perunggu.
![EMAS PANJAT TEBING -- Aries Susanti Rahayu atlet panjat tebing Indonesia berhasil meraih emas Asian Games 2018 di nomor speed putri perorangaan di Venue Panjat Tebing JSC Palembang, Kamis (23/8/2018).(Sriwijaya Post/Igun Bagus Saputra)](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aries-susanti-rahayu-raih-emas-panjat-tebing_20180823_211933.jpg)
Ditempet China Taipei yang memperoleh 12 emas, 12 perak dan 17 perunggu, diposisi ke-6.
Posisi ke-7 ditempati Korea Utara yang meraub 12 emas, 6 perak dan 7 perunggu.
Pesta Emas
Pesta medali emas Indonesia terjadi di cabang olahraga pencak silat yang digelar di Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII) Jakarta.
Emas terakhir atau kedelapan di raih Abdul Malik yang mengalahkan pesilat Malaysia, Moch Faizul M Nasir pada final nomor tarung putra 50 - 55 kilogram.
Baca: Ustaz Cepot Meninggal Dunia, Ini Lokasi Pemakaman dan Kiprahnya di Dunia Dakwah
Tujuh emas lainnya diraih Iqbal Candra Pratama di kelas 60-65 kg.
Kemudian pesilat putri, Sarah Tria Monica juga sukses merebut emas setelah sang suami yakni Iqbal meraih emas.
Emas kelima dari pencak silat disumbangkan Komang Harik Adi Putra karena Pesilat malaysia Mohd Al Jufferi Jamari mundur pada menit ke 1.58 dibabak terakhir pertandingan.
![Pasangan atlet pencak silat Indonesia peraih emas Asian Games 2018 dari nomor seni berpasangan putra, Yola Primadona Jampil dan Hendy.](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/yola-primadona-jampil-dan-hendy_20180827_172947.jpg)
Pertandingan dilaksanakan di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Senin (27/8/2018).
Selain Komang Harik Adi Putra , empat medali emas diperoleh Aji Bangkit Pamungkas (kelas 85-90).
Kemudian pesilat putri Indonesia Puspa Arumsari, berhasil meraih medali emas Asian Games 2018 dalam cabang olahraga pencak silat, kategori seni tunggal putri.
![Atlet pencak silat Iqbal Candra Pratama dan Sarah Tria Monita sumbang emas untuk Indonesia di ajang Asian Games 2018. Mereka adalah pasangan suami-istri.](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/iqbal-dan-sarah_20180827_193030.jpg)
Selanjutnya, medali emas untuk Indonesia diperoleh dari kategori seni beregu putra.
Emas pertama dari pencak silat, diraih oleh ganda putra Indonesia Yola Primadona Jampil dan Hendy.