Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

3 Insiden Pencak Silat antara Malaysia dan Indonesia, Tak Pernah Naik Podium Tiba-tiba Juara

zoom-in 3 Insiden Pencak Silat antara Malaysia dan Indonesia, Tak Pernah Naik Podium Tiba-tiba Juara
montase : kompas.com, Twitter
(kiri) pesilat Indonesia, Yolla dan Hendy, menangis setelah merasa dicurangi di SEA Games 2017, (kanan) pesilat Indonesia saat bertanding melawan Malaysia. 

TRIBUNNEWS.COM - Insiden mengamuknya atlet Pencak Silat Malaysia di Asian Games 2018 Jakarta, Senin (27/8/2018) lalu, semakin menambah catatan kontroversi adu pencak silat antara dua negara rumpun melayu, Indonesia dan Malaysia.

Ya, aksi protes pesilat ketika mempertemukan Indonesia dan Malaysia, bukan kali ini pertama terjadi.

Di SEA Games 2017 misalnya, di mana Malaysia menjadi tuan rumah, sejumlah pesilat Indonesia terang-terangan juga merasa dicurangi oleh wasit ketika berlaga.

Ironis, karena Pencak Silat, sejatinya olah raga yang menekankan tentang kerendah hatian dan semangat persahabatan.

Berikut 3 kejadian kontroversial yang mewarnai laga yang melibatkan pesilat Indonesia dan Malaysia :

1. Poin Keterlaluan Malaysia

Pesilat Indonesia Hendy dan Yolla Primadona Jumpil kalah secara menyakitkan di ajang SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia.

Di cabang olahraga final nomor ganda putra SEA Games 2017 di KLCC Hall II, Kuala Lumpur, Kamis (24/8/2017) keduanya mesti merelakan medali emas direbut atlet Malaysia, M. Taqiyuddin bin Hamid-Rosli bin M. Sharif.

Indonesia kala itu mendapat poin 554, terbilang jauh dari Malaysia yang mendapat 582 poin.

Kemenangan Malaysia atas Indonesia itu dianggap kontroversial, menyusul keputusan wasit.

Pasalnya, poin yang diraup duet pesilat Malaysia dianggap tak wajar dalam sejarah lomba silat.

Pesilat Indonesia, Yolla Primadona, kemudian menumpahkan curhatnya di media sosial.

Ia tak kuasa menahan air mata.

"5 kali mereka ketemu kita, (mereka) gak pernah menang, podium aja gak naik dia. Tapi kenapa tiba tiba disini bisa menang," kata Yolla.

2. Poin Iqbal Hilang Tanpa Sebab

Pahitnya kenangan di SEA Games 2017 Kuala Lumpur juga dirasakan oleh pesilat asal Kaltim, Iqbal Chandra Pratama.

Di ajang itu, Iqbal dan tm pencak silat Indonesia, merasa dikerjai habis-habisan oleh wasit dan panitia.

Padahal, Iqbal tidak melawan Malaysia, melainkan melawan pesilat Thailand di kelas D putra.

Iqbal yang berada di sisi merah, tampil percaya diri melawan pesilat Thailand.

Ia sempat unggul 5-0 di ronde 2, dan diyakini akan menang mudah.

Memasuki ronde 3, keputusan wasit mulai aneh.

Dengan mudah wasit memberikan sanksi terhadap terhadap Iqbal, tiap kali ia memberikan perlawanan kepada atlet Thailand.

Hal ini membuat murka jajaran official tim  pencak silat Indonesia.

Tim melayangkan protes, tapi tak digubris oleh ofisial pertandingan.

Akhirnya, tim Indonesia memilih menarik Iqbal dari pertandingan kelas D tersebut.

Iqbal pun dinyatakan gugur.

"Kecewa banget, kesal. Karena di ronde 3 saya unggul 5-0 tapi tiba-tiba wasit kasih teguran dan nilai saya dikurangi 5. Saya tidak paham kesalahannya apa, karena semua serangan bantingan itu sah dan masuk," katanya singkat, kepada Tribunkaltim.co via pesan pribadi, Jumat (25/8/2017).

Iqbal juga menyayangkan lantaran kontingen Indonesia kerap mendapat aksi tak fair play selama gelaran SEA Games di Negeri Jiran.

3. Atlet Malaysia Ngamuk di Jakarta

Di Asian Games 2018, giliran atlet Malaysia cabang olahraga Pencak Silat, Jamari Mohd Al Jufferi yang merasa dicurangi wasit.

Ia memilih mengundurkan diri dua detik sebelum pertandingan selesai.

Al-Jufferi yang tanding melawan wakil Indonesia, Komang Harik Adi Putra, memutuskan mundur saat laga memasuki ronde ketiga.

Atlet Malaysia tersebut memilih mengundurkan diri lantaran menganggap juri tidak adil dalam memberikan penilaian.

Menurut Jamari Mohd Al Jufferi, dirinya merasa nilainya tidak bertambah, padahal sudah melayangkan pukulan kepada atlet Indoneisa, Komang Harik Adi Putra.

Ironisnya, ia mengamuk dan melakuan perusakan Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah(TMII) pada Senin (27/8/2018).

Pengurus asosiasi pencak silat Malaysia kemudian menyebut atletnya dirampok di Asian Games 2018 Jakarta. (*)

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas