TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah sejak kemarin, CEO Alibaba group, Jack Ma berada di Indonesia.
Kehadirannya ke Indonesia untuk menghadiri pesta olahraga Asian Games di Palembang dan Jakarta.
Pada Jumat (31/8/2018), Jack Ma menyaksikan final sepak bola putri Asian Games 2018 yang mempertemukan China dan Jepang.
Pertandingan China vs Jepang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.
Sayangnya, Jack Ma harus menyaksikan timnas kesayangannya dikalahkan oleh Jepang.
Pemain Timnas Jepang, Yuika Sugasawa berhasil menjebol gawang China di menit-menit terakhir (90').
Gol semata wayang itu menghantarkan Jepang untuk meraih medali emas dari cabor sepak bola putri Asian Games 2018.
Meski begitu, Jack Ma tetap mengumbar senyuman manis saat berada di tribun Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.
Disela-sela menyaksikan pertandingan tersebut, Jack Ma nampak berfoto bersama Gubernur Sumatra Selatan, Alex Nurdin.
Jack Ma nampak mengenakan busana santai, yakni kaos yang dibalut jaket olahraga dam sepatu olahraga. Begitu juga Alex Nurdin.
Pada hari Sabtu (1/9/2018), giliran Presiden Joko Widodo yang bertemu dengan Jack Ma di Istana Bogor.
Kali ini, Jack Ma mengenakan pakaian resmi, yakni setelan jas berwarna biru tua dan dasi berwarna cerah.
Sementara, Jokowi nampak mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna cokelat.
Meski terkesan formal, dalam pertemuan keduanya nampak berlangsung cair. Diawali dari candaan Presiden Joko Widodo yang mengharapkan Jack Ma ikut tampil dalam Asian Games 2022 di China seperti dirinya.
"Saya berharap dapat melihat penampilan Anda pada upacara penutupan karena seperti yang Anda tahu, saya harus melompat dari sepeda motor untuk melakukan bagian saya dalam upacara (pembukaan) Asian Games," kata Presiden seperti dilansir dari siaran pers Biro Pers Istana Kepresidenan, Sabtu (1/9/2018).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden dan jajarannya bersama Jack Ma membahas berbagai hal, utamanya yang berkaitan dengan peta jalan e-commerce Indonesia.
Peta jalan e-commerce Indonesia sendiri sudah diumumkan sejak awal 2016 lalu.
"Ada beberapa tadi yang mengemuka dalam pembahasan tersebut, yaitu yang pertama adalah masalah talent, sumber daya manusia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kepada para jurnalis seusai pertemuan.
Rudiantara mengatakan, dalam pertemuan tersebut juga muncul ide untuk membuat Jack Ma Institute untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM). Selain untuk memenuhi kebutuhan SDM di dalam negeri, juga untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pemasok SDM bagi negara-negara di kawasan.
"Talent ini menjadi isu nomor satu di dunia. Saking cepatnya pertumbuhan ekonomi digital ini, sumber daya manusianya yang belum bisa mengejar," lanjut Rudiantara.
Selain membahas tentang sumber daya manusia, dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai pemanfaatan platform yang ada untuk meningkatkan ekspor Indonesia, khususnya ke Tiongkok. Rudiantara menuturkan, hal tersebut akan ditindaklanjuti besok siang saat Jack Ma bertemu dengan beberapa menteri.
Peta jalan e-commerce Indonesia sendiri memuat tujuh poin mengenai upaya pengembangan ekonomi digital. Selain sumber daya manusia atau talent, juga terdapat logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, pajak, pendidikan dan keamanan siber.
"Kemudian logistik, kita sedang mentransformasi PT Pos Indonesia dari orientasinya pos menjadi perusahaan logistik," ujar Rudiantara.
Sementara dalam bidang infrastruktur komunikasi, Menkominfo mengatakan Palapa Ring ditargetkan selesai 2019. Sehingga pada 2019 nanti semua kabupaten/kota di Indonesia sudah terhubung dengan jaringan internet kecepatan tinggi.
"Jadi infrastruktur sudah siap lebih cepat. Tinggal kita nanti balik lagi fokus kepada SDM," kata Rudiantara.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.