Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

Asian Games 2018

Golkar: Pak Jokowi Akan Semakin Dipercaya Rakyat Indonesia Atas Prestasinya di Asian Games 2018

zoom-in Golkar: Pak Jokowi Akan Semakin Dipercaya Rakyat Indonesia Atas Prestasinya di Asian Games 2018
Warta Kota/henry lopulalan
MEMBERI BONUS - Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan selamat saat pemberian bonus kepada atlet peraih medali di Istana Negara, Jakarta, Minggu (2/9). Pemerintah memberikan bonus kepada para atlet yang berhasil meraih medali dalam ajang Asian Games 2018.-Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan semakin dipercaya rakyat Indonesia ketika aneka prestasi membanggakan berhasil diukir dalam Asian Games 2018.

Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada Tribunnews.com, Senin (3/9/2018), setelah penyelenggaraan Asian Games telah berlangsung dengan sukses.

Setidaknya menurut Ace, ada dua sukses yang telah diraih Indonesia. Pertama, sukses penyelenggaraannya seperti yang diakui Dewan Olimpiade Asia (OCA), Syeikh Al-Sabah dalam pidato penutupan, Minggu (2/9/2018) malam.

"Hal yang sama dirasakan para peserta Asian Games dari negara-negara se-Asia. Tidak ada keluhan yang berarti. Venue olahraga yang ada sudah standar internasional yang berkelas dunia," ujar Ace.

Kedua, lanjut dia, sukses prestasi Indonesia yang meraih medali 31 emas dan urutan keempat.

Indonesia berada di posisi ke-4 dengan meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu, atau di bawah Korea (49 emas), Jepang (74 emas), dan Cina (132 emas).

Dia tegaskan, prestasi tertinggi sepanjang sejarah olahraga Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Menurut Ace, kebanggaan ini bukan hanya milik Presiden Jokowi dan pendukungnya, tapi bangsa Indonesia.

"Indonesia telah menjadi bagian dari negara-negara berkelas dunia yang mampu menyelenggarakan event olahraga yang bergengsi seperti Asian Games ini," cetus Ace.

Prestasi gemilang ini, imbuhnya, tentu bisa disaksikan dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

"Kita bangga sebagai bangsa Indonesia," ucap Ace.

Kebanggaan ini, menurut dia, tak bisa dilepaskan dari kemampuan Jokowi dalam mempersiapkan venue dan gelaran Asian Games dengan baik.

Belum lagi, kata dia, jika bicara pembukaan dan penutupannya yang spektakuler. Karena tak hanya disaksikan penonton rakyat Indonesia, tapi juga diakui dunia internasional.

"Karena itu saya yakin bahwa Jokowi akan semakin dipercaya rakyat Indonesia dengan prestasinya tersebut," tegasnya.

Terutama di acara penutupan Asian Games, kata dia, Jokowi tidak melupakan penderitaan rakyat Indonesia di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sedang terkena musibah gempa.

"Sudah seharusnya Pak Jokowi bersama masyarakat Lombok menonton kemegahan acara penutupan Asian Games. Mereka punya hak yang sama untuk menonton kemegahan acara penutupan Asian Games yang spektakuler itu," jelasnya.

Sebelumnya banyak pihak menilai keuntungan politik terhadap Jokowi terjadi ketika peringkat Indonesia yang berada di posisi ke-4 dengan meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu, memberikan sentimen positif. Indonesia hanya di bawah Korea (49 emas), Jepang (74 emas), dan Cina (132 emas).

Hal lain yang bakal berdampak pada peningkatan elektabilitas pasangan petahana adalah pemberian bonus kepada peraih medali pada Asian Games 2018, termasuk pelatih dan asisten pelatihnya.

Selain itu banyak pihak menilai kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 merupakan bagian dari kesuksesan pemerintahaan saat ini.

Euforia keberhasilan Asian Games turut membawa nama Jokowi ke mata dunia dan mampu meningkatkan elektabilitas masyarakat Indonesia.

Ditambah lagi saat penutupan Asian Games, Jokowi lebih memilih berada bersama para korban gempa lombok.

Analis politik Teguh Yuwono pun mengamini hal tersebut. Tatkala kata Teguh Yuwono di Semarang, Minggu (3/9/2018), Indonesia berada di posisi ke-4 dengan meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu, atau di bawah Korea (49 emas), Jepang (74 emas), dan Cina (132 emas).

"Hal ini tentunya akan meningkatkan tingkat keterpilihan pasangan Jokowi dan Ma`ruf Amin pada Pemilu Presiden 2019," kata Teguh yang juga Ketua Program Magister Ilmu Politik FISIP Universitas Diponegoro Semarang.

Kendati penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Asia ini merupakan kewajiban negara, kata Teguh Yuwono, perolehan medali emas yang melebihi target sebanyak 16 keping ini merupakan prestasi bangsa Indonesia.

Berita sebelumnya, menjelang sehari penutupan Asian Games XVIII, Sabtu (1/9), sebanyak 14 emas di antara 31 emas yang diraih kontingen Indonesia berasal dari cabang olahraga pencak silat.

Bahkan, para pesilat Indonesia menyapu bersih enam emas nomor seni (tunggal, ganda, dan regu) putra/putri yang dipertandingkan di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Sementara itu, orang nomor 1 di Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) adalah Prabowo Subianto yang notabene Bakal Calon Presiden RI.

Prabowo bersama pasangannya Bakal Calon Wapres RI Sandiaga Salahuddin Uno akan bersaing dengan pasangan Jokowi dan Ma`ruf Amin memperebutkan kursi presiden/wakil presiden pada tanggal 17 April 2019.

Hal lain yang bakal berdampak pada peningkatan elektabilitas pasangan calon petahana, lanjut Teguh Yuwuno yang juga alumnus Flinders University Australia, adalah pemberian bonus kepada peraih medali pada Asian Games 2018, termasuk pelatih dan asisten pelatihnya.

Seperti yang diberitakan, Pemerintah memberikan bonus bagi peraih peraih emas untuk atlet individu sebesar Rp1,5 miliar. Sedangkan untuk ganda masing-masing Rp1 miliar dan tim masing-masing Rp750 juta.(*)

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas