Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhelatan Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia baru saja selesai.
Asian Games ke-18 tersebut disebut-sebut publik menjadi Asian Games tersukses sepanjang sejarah penyelenggaraannya lantaran kemeriahan dan prestasi yang berhasil diraih Indonesia.
Baca: Menko PMK Puan Maharani: Indonesia Capai Tiga Kesuksesan di Asian Games 2018
Keriaan acara olahraga terbesar se-Asia itu meninggalkan kesan manis bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta dan Palembang.
Publik yang masih merasakan euforia Asian Games tentu masih terngiang perjuangan para atlet hingga berhasil rebut 31 medali emas dan membawa Indonesia di peringkat keempat.
Namun, banyak yang tidak mengetahui ada orang lain yang berjasa menciptakan kesan Asian Games 2018 berjalan sukses selain para atlet, pejabat, aparat keamanan dan lainnya.
Orang lain yang berjasa menjaga kebersihan sehingga dipandang atlet, jurnalis hingga warga asing merasa venue Asian Games, terutama di Gelora Bung Karno nampak asri dan bersih.
Adalah Udin (26), tukang sapu asal kota hujan, Bogor. Ia sudah bekerja selama lima tahun di Gelora Bung Karno (GBK).
Disela-sela menyapu sepanjang jalan dari Plaza Timur hingga di depan venue Akuatik, Udin bersyukur kompetisi olahraga negara-negara Asia itu selesai digelar.
"Asian Games membuat sukacita buat orang-orang," katanya di GBK, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).
Meski acara besar semacam Asian Games dapat menambah beban pekerjaannya, Udin yang ramah senyum itu tetap mengerjakannya meski terasa berat.
"Saya sih kepenginnya enggak ada acara gede. Kalau habis acara gede sampahnya pasti banyak," tutur Udin.
Udin menceritakan dirinya bekerja seperti karyawan pada umumnya, yakni 8 jam per hari.
"Saya kerja 8 jam. Dari jam 6 pagi sampai jam 2 siang," ungkap Udin.
Sampah Hingga 718 Ton
Sementara itu, Ahmad Hariyadi, Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, mengatakan untuk total sampah di GBK selama Asian Games berlangsung beratnya mencapai 718 ton.
"Yang dipilah 153,9 ton sisa ke Bantar Gebang 564,2 ton," pungkas Hariyadi.
Rinciannya, Hariyadi mengatakan, saat pembukaan dan penutupan Asian Games beratnya sekira 107 ton.
"Saat pembukaan ada 149,5 kubik atau kurang lebih sekitar 55 ton, yang dipilah 14 ton, residunya 41 ton," ujar Hariyadi saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (3/8/2018).
Baca: Cerita Cleaning Service Sepdi tentang Pengalamannya Membersihkan Sampah Asian Games 2018
Sekadar informasi, istilah residu merupakan sisa sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, yakni TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terakhir) Bantar Gebang, Bekasi.
"Saat penutupan itu sampah berkurang, yakni 143 meter kubik atau 52,7 ton, yang dipiliah nambah jadi 14,5 ton, dan residunya 38,14 ton," pungkasnya.