Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nil Maizar: Tak Masalah Gemuk, yang Penting Kontribusi

Nasib Jhonny van Beukering masih tanda tanya saat Indonesia menghadapi Singapura pada laga kedua putaran grup B Piala AFF 2012

Penulis: Deodatus Pradipto
zoom-in Nil Maizar: Tak Masalah Gemuk, yang Penting Kontribusi
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Anggota Tim Nasional Indonesia, Jhon Van Beukering, berlatih di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (9/11/2012). Timnas melakukan latihan guna persiapan menjelang turnamen Piala AFF 2012 di Malaysia. TRIBUN/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM - Nasib Jhonny van Beukering masih tanda tanya saat Indonesia menghadapi Singapura pada laga kedua putaran grup B Piala AFF 2012, Rabu (28/11/2012). Kepulihan dirinya sangat dibutuhkan untuk menghadapi dua laga tersisa yang berat.

Sejak persiapan tim jelang laga perdana melawan Laos, penyerang kelahiran Velp, Belanda 29 September 1983 ini sudah mengalami gangguan pada punggungnya. Pada sesi latihan ringan Minggu (25/11/2012) pun pria berdarah Belanda tersebut berlatih terpisah.

Beukering menjalani terapi bersama fisioterapis tim, Mathias Tibo untuk memulihkan cedera pada punggungnya. Tak heran karenanya, nama van Beukering tak masuk dalam daftar pemain saat menghadapi Laos, kemarin.

Eks pemain Feyenord tersebut memang disiapkan untuk dua laga terakhir saat melawan Singapura dan Malaysia. "Dia hanya kuat sekitar 10-15 menit. Dia akan benar-benar diturunkan jika memang diperlukan," ujar Mathias Tibo kepada Tribun di hotel Palace of the Golden Horses, Minggu (25/11/2012).

Sosok Beukering bagaimana pun memang sangat dibutuhkan di lini depan Indonesia. Penampilannya di dua pertandingan pemanasan saat melawan Timor Leste dan Kamerun memang kurang memuaskan karena pergerakannya cenderung lamban. Namun, dalam tim, Beukering dapat menjadi striker pantul yang dapat memusingkan pertahanan Singapura.

Penyerang dengan tinggi 185m ini bisa menjadi sasaran umpan-umpan dari lini tengah Indonesia yang dimotori Tonnie Cussel. Winger lincah seperti Oktovianus Maniani pun akan mendapatkan ruang lega untuk menusuk pertahanan Singapura dari sektor sayap karena Beukering akan menjadi fokus utama pertahanan Singapura.

Namun untuk bisa jadi starter, Beukering harus bekerja lebih keras lagi. Gerakannya dinilai lamban karena bobotnya memang berlebih. Dokter timnas Syarif Alwi mengungkapkan, berat badan van Beukering pernah mencapai 95 kilogram saat bergabung timnas. Kini berat badannya 89 kg, namun itu pun tetap belum masuk bobot ideal. "Dia harus berusaha diet untuk menurunkan berat badannya," kata Syarif.

Berita Rekomendasi

Beukering punya pembelaan soal bobotnya yang ekstra. Ia berkilah, yang penting adalah kontribusi di lapangan, dan bukan soal gemuk atau rampingnya seorang pemain. "Semua orang bertanya mengenai hal itu, tapi yang penting adalah performa di lapangan. Jangan sampai kita tidak berkontribusi di lapangan. Sekarang yang saya pikirkan bagaimana saya bisa berkontribusi di lapangan, entah mencetak gol atau memberikan assist," ujarnya beberapa waktu.

Pelatih Timnas Indonesia, Nil Maizar punya pendapat senada. Ia tidak merisaukan bobot berat badan sang striker . Menurutnya, yang terpenting Van Beukering bisa memberikan kontribusi buat Merah Putih.

"Kami berbicara tentang kontribusi untuk tim. Mana yang lebih bagus, dia bisa cetak gol dengan badan gemuk atau kurus tetapi tidak mencetak gol?" tutur Nil kepada wartawan baru-baru ini.

Mantan pelatih Semen Padang itu juga menyatakan, postur tubuh Van Beukering tidak menghalangi performa di dalam lapangan. "Kalau memang badannya gemuk dan bisa memberikan kontribusi, kenapa kami tidak memainkannya? Apa yang harus kami perbaiki dari dia adalah sentuhannya dan kondisinya. Itu saja," ucap Nil.

Apapun alasannya, Van Beukering sepertinya harus segera membuktikan kualitasnya. Dua laga uji coba terdahulu, melawan Timor Leste, dan Kamerun menyisakan banyak kekecewaan.


Pemain yang pernah mencicipi ketatnya kompetisi Eredivisie Belanda bersama Vitesse, Feyenoord, De Graafschaap, NEC Breda hingga Go Ahead Eagles dan FC Zwolle itu sepertinya tidak dalam kondisi fisik terbaiknya.

Ia gagal menunjukkan kecepatan dan kualitas umpan-umpan yang memanjakan pemain lain. Untungnya, dia membuat kontribusi dengan membuat satu assist atas terciptanya satu-satunya gol di pertandingan itu yang dilesakkan Bambang Pamungkas.

Nah, jika diberi kepercayaan turun saat melawan Singapura, Jhonny harus menunjukkan kualitas sesungguhnya. Ia wajib memberi bukti atas janjinya untuk memberikan gol, atau assist bagi tim merah putih. Janji itulah yang ditunggu jutaan penggemar sepakbola Indonesia.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas