Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Semua Orang Ingin Kalahkan Brasil

Gela

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-in Semua Orang Ingin Kalahkan Brasil
Fifa.com
Gilberto Silva 
Laporan Wartawan Tribunnews.Com, Muhammad Husein Sanusi

Wawancara Khusus Gelandang Timnas Brasil Gilberto Silva

Gelandang Tim Nasional Brasil Gilberto Silva seperti tak pernah berhenti dihantam badai kritikan meski dia telah menorehkan prestasi gemilang di tingkat klub dan timnas. Silva memiliki andil besar dalam skuad Brasil saat memperkuat Selecao di Piala Dunia 2002.

Aksinya di pentas Premier League bersama Arsenal juga luar biasa, turut mempersembahkan Piala FA, menjuarai Copa Amerika 2007 dan menjuarai Piala Konfederasi bersama Brasil di Afrika Selatan tahun 2009 lalu.

Namun itu dinilai belum cukup bagi fans Brasil. Mereka masih memandang underestimate terhadap gelandang 33 tahun tersebut. Banyak pesimisme dialamatkan kepada Silva terkait dengan keterlibatannya dalam skuad Brasil di Piala Dunia Afsel 2010 nanti.

Bagaimana Silva menjawab semua ini?Berikut petikan wawancara FIFA.com bersama Silva termasuk hubungannya dengan gelandang muda Brasil Felipe Melo yang menjadi tandemnya dan peluangnya untuk mengakhiri karier di klub pertamanya di Brasil, Atletico Mineiro.

Gilberto, terpilihnya Anda sebagai starter dalam skuad timnas Brasil di Piala Dunia Korea-Jepang 2002 masih mengundang tanda tanya hingga sekarang. Apa yang sebenarnya terjadi?
Dengarkan, saya adalah pemain yang selalu menjaga permainan saya yang simpel. Tapi itu tidak pernah dilihat sebagai sesuatu yang bermanfaat oleh fans. Saya terkadang sedih karena di tempat lain saya selalu dihormati tapi tidak di negara sendiri.

Ini tidak masalah koran-koran akan memberikan nilai 10 kepada saya atau tidak terkait dengan kontribusi saya. Saya hanya ingin mengingat peristiwa di masa lalu bagaimana saya masuk dalam skuad Brasil dan banyak orang meragukan kemampuan saya.
Saya pikir semua ini menjadi motivasi extra bagi saya. Khususnya bagi negara saya. Saya pikir orang akan menghormati sesorang karena sebuah nilai atau sesuatu yang telah dilakukannya.

Apa yang terjadi dengan timnas Brasil yang menjadi juara Piala Konfederasi FIFA 2009 sudah cukup membungkam para kritikus Anda terkait dengan performa Anda saat itu?
Ya, trofi Piala Konfederasi sangat berarti. Beberapa orang memang sempat mempertanyakan apa yang bisa saya kerjakan di sana, karena saya tidak banyak bermain di Arsenal.

Tapi kemudian saya menjadi pilihan pertama di timnas Brasil. Saya cuma berusaha bereaksi positif terhadap semua kritikan dan yang terpenting saya telah melakukan sesuatu yang berharga di Afrika Selatan.

BERITA REKOMENDASI

Apakah Pelatih Brasil Carlos Dunga pernah berbicara kepada Anda soal tekanan yang Anda alami terutama saat Anda kurang maksimal di klub?
Dunga adalah seorang pelatih yang sangat terbuka dengan kami. Saya sebenarnya mengerti bahwa ketidakterpilihan saya sebagai pemain utama di Arsenal akan mengancam posisi saya di timnas dan saya harus memutuskan untuk pindah klub. Setelah memutuskan pindah ke kompetisi sepakbola Yunani semuanya jadi berubah. Saya benar-benar menikmati apa yang saya alami, bermain setiap pekan yang menjadi syarat pemain timnas dan Dunga membicarakan semua ini dengan baik kepada saya.
     
Anda tidak hanya starter dalam skuad Brasil tetapi juga salah satu figur pemimpin dalam skuad. Apakah ini benar?
Hal terbesar dalam sebuah kepemimpinan adalah tentang suatu yang alami, setiap orang tidak bisa dipaksakan untuk menjadi pemimpin. Kami sekarang hanya melihat situasi terbaik dalam timnas, seperti saya contohnya bersama Lucio atau Kaka harus diakui memiliki tanggung jawab besar. Ini juga penting untuk diketahui agar masing-masing dari kami tahu aturan mainnya.

Anda tidak suka Lucio, sering terlihat Anda tidak banyak bicara dengannya di lapangan...?
Saya, saya adalah diri saya. Saya pikir peraturam pemimpin di lapangan selalu terjadi. Hubungan personal juga sangat berpengaruh, saat satu pertandingan telah selesai, maka Anda harus mengembalikan emosi Anda seperti awal sebelum bertanding, berbicara lagi dengan rekan satu tim, bercanda dan memberikan sesuatu yang dibutuhkan rekan yang lain.

Apalagi jika Anda akan hidup bersama dalam sebuh turnamen yang besar. Saya selalu mencoba setiap orang menjadi teman saya dan menghormati setiap perbedaan yang ada dan saya selalu katakan bahwa saya selalu mencoba ingin menjaga tipikal permainan saya yang simpel. Saya juga ingin hidup bersama.

Ini akan menjadi Piala Dunia ketiga kali yang anda ikuti, pelajaran apa yang Anda dapatkan dari setiap Piala Dunia?

Dua situasi yang sangat berbeda. Pada tahun 2002 pemain seperti Cafu, Ronaldo dan Roberto Carlos adalah orang-orang terkemuka, dan saya cukup beruntung untuk memenangkan tempat di tim dan bermain sepanjang jalan sampai ke Final. Kemudian pada tahun 2006, dengan pengalaman lebih, saya tidak memulai turnamen sebagai starter pilihan pertama tapi saya  kembali dalam tim dengan akhir.

Tampil pada Piala Dunia itu penting, meskipun saya tidak bermain di semua pertandingan. Dalam kasus apapun, saya sudah mengalami kedua sisi koin, dengan kemenangan pada tahun 2002 dan kegagalan kami di Jerman, yang sangat frustasi. Saya pikir semuanya pengalaman berharga.

Pengalaman Anda akan sangat berharga untuk pasangan gelandang Felipe Melo dimana Melo hanyalah pemain yang  masuk ke timnas lebih dari setahun yang lalu?
Melo adalah mitra saya dan memilikinya  saat ini adalah benar-benar penting. Dia memasuki usia 26 tahun dimana di usia yang sama saya juga masuk dalam skuad Brasil saat memperkuat Brasil di Piala Dunia pada tahun 2002: dia pemain muda dan satu yang cocok untuk membatu serangan. Saya berpikir bahwa kita membentuk duo lini tengah yang seimbang.


Felipe telah memperoleh tempatnya dalam tim. Orang-orang biasanya bertindak sangat malu ketika mereka pertama kali dipanggil ke Seleçao, tapi ia sangat tenang dari awal dan semuanya berjalan dengan sangat baik. Ia menangkap kesempatan. Dan itulah yang dibutuhkan di timnas Brasil. Anda harus siap kapanpun kesempatan muncul karena Anda hanya dapat mendapatkan kesempatan itu sekali. Itulah yang terjadi pada saya ketika saya pergi ke Piala Dunia 2002. Cukup sulit masuk ke Seleçao, tapi tetap ada peluang bahkan lebih ketat.

Apa prediksi Anda tentang hasil drawing Brasil di Piala Dunia Afsel 2010? Anda banyak tahu dengan pemain-pemain yang bermain di Liga Inggris di grup G.
Jika Anda membandingkan gruo ini dengan Inggris dan Spanyol, maka kami bisa mengatakan berada di grup neraka. Tapi kami telah siap untuk menghadapi segala situasi. Saya banyak mengetahui pemain- pemain Portugal, dan juga sebagian pemain Pantai Gading yang bermain di Arsenal. Kolo Toure dan Emmanuel Eboue sebenarnya telah memberikan warning kepada kami dengan mentakan mereka akan mengalahkan Brasil. Setiap orang memang ingin mengalahkan Brasil.

Banyak pemain Brasil yang pulang ke tanah kelahirannya, apakah Anda akan kembali ke klub pertama Anda Atletico Mineiro?
Well, saya masih memiliki waktu setahun dan setengah tahun kontrak saya bersama Panathinaikos masih berlaku, tapi setelah itu saya tidak tahu apa yang akan terjadi?Saya selalu mencinta Mineiro dan terus mengikuti hasil pertandingan mereka. Saya menghormati mereka dan semua orang yang ada disana. Mereka juga sebaliknya seperti itu. Tapi Anda tidak bisa memaksakan sesuatu, kita lihat saja apa yang akan terjadi setelah kontrak saya habis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas