Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Preview Belanda Versus Spanyol

Apakah Spanyol mampu menyandingkan gelar Piala Eropa dan Piala Dunia atau Belanda yang merevisi status "juara tanpa mahkota"?

Editor: Juang Naibaho
zoom-in Preview Belanda Versus Spanyol
AP
Pemain Belanda merayakan gol, Sabtu (19/6/2010). 
TRIBUNNEWS.COM, JOHANNESBURG - Final Piala Dunia 2010 yang digelar di Soccer City, Johannesburg, Senin (12/7/2010) pukul 01.30 WIB akan menjadi torehan sejarah Spanyol atau Belanda. Spanyol berkesempatan menyandingkan gelar prestisius Piala Eropa dan Piala Dunia. Sedangkan Belanda berpeluang menjadikan momen ini sebagai revisi status "juara tanpa mahkota".

Kedua negara penghuni final kali ini memang memiliki tradisi sepakbola yang hebat. Spanyol memiliki kompetisi liga terbaik di dunia dengan klub raksasa seperti Real Madrid dan Barcelona. Dan, Belanda telah banyak melahirkan bintang-bintang besar, seperti Johan Cruyff, Maco van Basten, Ruud Gullit, dan masih banyak lagi. Namun, prestasi membanggakan Belanda di ajang turnamen empat tahunan itu hanyalah runner up Piala Dunia 1974 dan 1978.

Selama setengah abad Spanyol hanya berstatus tim kuda hitam di ajang turnamen terakbar di dunia ini. Tapi, Belanda pun bukan tanpa masalah. Selama satu dekade belakangan ini, Belanda kesulitan mengembalikan era keemasan total football.

Dua tim dengan karakter permainan relatif berbeda, Spanyol dengan permainan passing mengesankan, dan Belanda dengan serangan eksplosif, akan bertemu untuk menjadi juara dunia kali pertama.

Belanda memperlihatkan kekuatannya ketika mengalahkan Uruguay 3-2. Spanyol memperagakan permainan passing paling mengesankan saat meredam permainan indah Jerman, dan mengalahkannya 1-0.

Pelatih Bert van Marwijk secara terbuka mengakui kualitas permainan Spanyol, dan menyebut La Furia Roja yang terbaik di muka bumi saat ini. Spanyol terkesan dengan performa Belanda, yang menang berturutan di 14 laga, mulai dari kualifikasi, persahabatan, sampai semifinal Piala Dunia.

Spanyol mengawali Piala Dunia dengan kekalahan atas Swiss 1-0. Kekalahan itu yang kali kedua dalam 53 laga terakhir.

Van Marwijk mengatakan dirinya tidak tertarik melihat rekor timnya dan Spanyol. Ia juga tidak peduli apa kata dunia, tentang siapa paling difavoritkan.

Berita Rekomendasi

"Yang kami pikirkan adalah bagaimana kami bermain dengan gaya kami, dan meladeni permainan Spanyol," katanya.

Spanyol dan Belanda jarang bertemu di satu turnamen. Pertemuan terakhir keduanya terjadi November 1983, di kualifikasi Euro 1984, di Rotterdam. Belanda menang 2-1 lewat gol Ruud Gullit.

Belanda akan turun dengan skuad terbaiknya. Gregory van der Wiel dan Nigel de Jong, yang absen saat melawan Uruguay di semifinal, siap diturunkan sebagai starter. Untuk menembus benteng kokoh Spanyol yang dikomandoi Carles Puyol, Belanda tampaknya akan memaksimalkan dua sisi sayap yang diisi oleh Dirk Kuyt di kiri dan Arjen Robben di kanan. Kecepatan dan kepintaran Sneijder menusuk dari lini kedua dapat menjadi kejutan bagi Iker Casillas.

Namun, masalah utama Belanda pada Piala Dunia kali ini adalah lemahnya pertahanan. Dua gelandang bertahan, Mark van Bommel dan De Jong, harus bekerja ekstra keras untuk mengadang serangan yang dibangun secara rapi oleh para pemain Spanyol.

Di kubu Spanyol, performa Fernando Torres memang sedang mengalami penurunan. Namun, ketajaman David Villa berpotensi membuat Belanda mengenyam kekalahan final ketiga.

Kekuatan lini tengah Spanyol saat ini bisa dibilang sebagai yang terbaik. Trio Xavi-Iniesta-Alonso sangat solid, baik saat menyerang maupun bertahan. Umpan-umpan pendek yang dikoordinir Xavi Hernadez memang membuat lawan kehabisan ide mengimbangi permainan Spanyol.

Meski mampu bermain cepat dengan umpan-umpan pendek, dan piawai menguasai bola, Spanyol tidak terbiasa bermain terbuka. Jerman sebenarnya tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi Spanyol. Mereka menerapkan memainkan counter-attacking, tapi tak berjalan.

Belanda tampaknya akan memainkan serangan balik cepat, dengan umpan-umpan panjang, tapi mereka harus lebih dulu melumpuhkan lapangan tengah Spanyol agar tidak bernasib sama seperti Jerman.

Der Oranje punya pengalaman menghadapi tim dengan permainan umpan pendek, saat melawan Meksiko, dan mereka bisa mengatasinya dengan umpan-umpan panjang.

Vicente del Bosque mengatakan dirinya tidak akan bermain seperti ketika menghadapi Jerman. Ia tahu Belanda telah mempersiapkan antisipasinya. "Belanda adalah negara dengan tradisi sepakbola hebat. Mereka ingin menuntaskan penantian panjang akan trofi Piala Dunia," kata Del Bosque.

"Kami harus mencari cara lain untuk menghadapinya," demikian Del Bosque.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas