Laporan Wartawan Tribunnews.com, Deodatus Pradipto dari Moskow
JIKA Anda penggemar sepak bola, Anda mungkin punya mimpi suatu hari nanti bisa menyaksikan pertandingan-pertandingan Piala Dunia secara langsung.
Ya, inilah yang diimpikan oleh Abdul dan Cesar, dua pemuda asal Bogor, Jawa Barat.
Pertemuan saya dengan Abdul dan Cesar sungguh tidak diduga.
Saat itu saya selesai meliput antusiasme para pendukung tim kontestan Piala Dunia 2018 di Red Square, Moskow, Kamis (21/6/2018) sore.
Saya telah keluar dari Red Square lalu berjalan di tengah keramaian orang di Kremlin.
Langkah saya terhenti di depan sebuah gerai. Di sana ada sepasang laki-laki dan perempuan sedang menari.
Si laki-laki mengenakan seragam tim nasional Argentina. Di depan mereka ada sebuah topi dan selembar kain. Di dalam topi dan di atas kain itu ada sejumlah uang.
Sambil menyaksikan mereka menari, mata saya tiba-tiba tertarik oleh sebuah tas selempang hitam.
Baca: Jabar Aman dan Kondusif, Tak Ada Laporan Kejadian Apapun terkait Pilkada
Merek tas hitam itu adalah merek sebuah produk perlengkapan outdoor yang tergolong populer di Indonesia.
Merek itu adalah merek Indonesia yang kantornya berpusat di Bandung, Jawab Barat.
Saya kemudian melihat siapa yang mengenakan tas itu dari belakang.
Hal pertama yang saya lihat adalah seorang pria berambut pendek, kulitnya sawo matang.
Di sebelahnya ada laki-laki berwarna kulit serupa. Dari samping belakang, wajah mereka terlihat seperti orang ras Melayu pada umumnya.
"Jangan-jangan orang Indonesia juga," ujar saya dalam hati.
Saya kemudian menepuk pundak laki-laki yang di sebelah kanan. Setelah dia menoleh, saya bertanya menggunakan bahasa Indonesia, "Orang Indonesia, mas?"
Dugaan saya tidak salah. Mereka adalah orang Indonesia. Mereka juga kaget karena bertemu sesama orang Indonesia di Moskow.
Kami kemudian berkenalan. Mereka adalah Abdul dan Cesar.
"Kami mau nonton Piala Dunia. Kami sudah beli tiketnya," ujar Abdul.
Baca: Layani Pemudik Lewat Tol Fungsional, Pertamina Kerahkan 260 Operator
Abdul dan Cesar tiba di Moskow, Rabu (20/6/2018) malam.
Kini mereka mengaku ingin mengunjungi Fan Fest Piala Dunia 2018 di Lomonov Moscow State University.
Karena saya telah ke sana, saya menawarkan diri untuk menemani mereka ke tempat itu.
Abdul adalah seorang staf marketing di sebuah perusahaan pembuat rokok ternama di Indonesia.
Cesar kini berstatus mahasiswa S2 di Institut Teknologi Bandung. Dia mengambil jurusan administrasi bisnis.
Dua pemuda berusia 24 tahun ini berteman sejak duduk di bangku SMA karena bersekolah di tempat yang sama.
"Saya belum pernah nonton pertandingan sepak bola di luar negeri," ungkap Abdul.
Beda halnya Cesar. Dia pernah menonton pertandingan sepak bola di luar negeri, yaitu di Guangzhou, China.
"Saya dulu pernah kuliah setahun di sana," kata Cesar.
Menumpang transportasi umum Metro, kami menuju Fan Fest yang lokasinya cukup jauh dari Kremlin.
Mereka tergolong orang yang terbuka dan mau bercerita banyak hal.
Termasuk berapa jumlah uang yang mereka siapkan untuk bisa pergi ke Rusia menyaksikan Piala Dunia 2018.
"Kami pasang bujet Rp 20 juta. Beli tiket pesawat sejak tahun lalu, makanya dapat murah sekali. Pulang pergi hanya Rp 6 juta," tutur Abdul.
Kami kemudian tiba di Fan Fest.
Begitu melangkahkan kaki dari pintu pemeriksaan, Cesar mengungkapkan kebahagiaannya bisa merasakan atmosfer Piala Dunia secara langsung di negara penyelenggara.
"Senang sekali. Sejak kecil bermimpi seperti ini. Kemarin-kemarin kita hanya lihat Fan Fest di televisi. Seru sekali sepertinya. Kita jadi penasaran," ungkap Cesar.
"Ingin merasakan atmosfernya, bertemu gibol-gibol (penggila bola--red) di sini," timpal Abdul.
Cesar senang bisa merasakan atmosfer Piala Dunia 2018.
Dia merasa tidak percuma mengeluarkan uang sebanyak Rp 20 juta untuk bisa ke Rusia dan menonton pertandingan Piala Dunia 2018.
Menurut rencana mereka akan berada di Rusia selama 10 hari.
Mereka telah membeli tiket pertandingan fase grup antara tim nasional Belgia dan Tunisia.
Mereka kemudian akan bertolak ke Saint Petersburg untuk menyaksikan pertandingan antara tim nasional Argentina dan Nigeria.
"Kami menabung sejak setahun. Kita punya rencana ini sejak lama," kata Cesar yang mendukung tim nasional Argentina. (Tribunnews/deo)