Mantan Kapten Korsel Ini Minta Son Cs Buat Sejarah Baru di Piala Dunia: Jangan Pikirkan Memori 2002

TRIBUNNEWS.COM - Mantan kapten Koo Ja-cheol meminta para pemain Timnas Korea Selatan untuk membuat sejarah baru di Piala Dunia 2022.

Ketika birbicara Korea Selatan di Piala Dunia, tentu banyak yang mengingat momen manis tim negeri ginseng itu saat perhelatan Piala Dunia 2002 lalu.

Saat itu, Korea Selatan yang menjadi tuan rumah, berhasil melaju hingga menembus babak empat besar atau semifinal.

Itu menjadi hasil terbaik yang pernah ditorehkan oleh negara Asia mana pun.

Tak ayal, prestasi dua dekade lalu itu terus hidup, terutama di hati banyak penggemar Korea Selatan.

Namun, Son Heung-min Cs patut berhati-hati terhadap ekspektasi dan harapan yang justru bisa menjadi tekanan dan beban saat berlaga.

Baca juga: Jelang Uruguay vs Korea Selatan Piala Dunia 2022, Pelatih Taegeuk Warriors Batasi Informasi ke Media

Setidaknya itulah yang dikhawatirkan oleh mantan gelandang bintang Koo Ja-cheol yang menjadi kapten mereka di Piala Dunia edisi 2014 lalu.

Koo ingin skuad Korsel saat ini fokus untuk berlaga dan menciptakan sejarahnya sendiri tanpa harus terus mengingat memori 2002 lalu.

“Ya, itu adalah pengalaman yang sangat hebat bagi orang-orang, tetapi bagi para pemain, saya merasa bahwa (pencapaian) Piala Dunia ini selalu memberikan tekanan," kata dia.

"Ini pengalaman yang sangat bagus untuk orang Korea tapi sudah lama sekali. Saya harap para pemain hanya mencoba untuk menikmati, tahu bagaimana kehormatan terbesar untuk bermain di Piala Dunia dan mencoba yang terbaik," sambungnya, seperti dikutip dari ESPN.

Korea Selatan tentu punya misi lebih di Piala Dunia 2022 kali ini setelah dua edisi sebelumnya gagal lolos ke sistem gugur.

Jika ingin mencapai fase knock out, setidaknya mereka harus bisa meraih poin dari Urugay di laga pertama pada Kamis (24/11/2022) nanti.

"Secara realistis, kami ingin melewati babak penyisihan grup - ini adalah target kami," kata Koo Ja-cheol, mantan pemain Wolfsburg, Augsburg dan Mainz - yang menghabiskan sembilan musim di Bundesliga itu.

Baca juga: Profil Pelatih Timnas Korea Selatan, Paulo Bento: Suksesor Taegeuk Warriors eks Juru Taktik Portugal

“Tapi sebelum (memikirkan) target ini, kami perlu mendapatkan tiga poin. Kemenangan pertama adalah yang paling penting karena, di Piala Dunia kami sebelumnya, setiap kali kami memiliki tiga poin dari pertandingan pertama, kami melewati babak penyisihan grup.