Adapun Saudi Arabia dan Jepang hanya mampu menembak lebih sedikit dari lawan-lawan mereka, sebesar 3 dan 12 shoot.

Angka ini bisa diartikan kalau efektivitas para pemain Arab Saudi dan Jepang lebih besar ketimbang dari pemain Argentina dan Jerman yang sejatinya punya lebih banyak peluang gol.

Unggul Lewat Penalti, Gol di Anulir, Kebobolan Lewat Open Play

Meski dominan secara statistik, nyatanya Argentina dan Jerman hanya bisa menjebol gawang Arab Saudi dan Jepang lewat titik penalti.

Ketatnya pertahanan, khususnya Arab Saudi yang memasang perangkat offside lewat skema high pressing defensive line, membuat para pemain Argentina dan Jerman kesulitan berkreasi menembus tembok pertahanan lawan.

Hal lain dari fakta ini adalah, baik Argentina dan Jerman sama-sama mencetak gol yang dianulir karena offside.

Argentina malah mencetak 3 gol, satu dari Messi dan 2 dari Alvaro Martinez. Adapun Jerman, membuat gol yang dianulir wasit lewat Kai Havertz.

Sebaliknya, Arab Saudi dan Jepang mampu menjebol gawang Argentina dan Arab Saudi lewat sebuah skema open play.

Hal yang juga mengejutkan adalah, jarak antargol Arab Saudi dan Jepang tak lebih dari 10 menit.

Arab Saudi mencetak dua gol ke gawang Argentina hanya dalam lima menit, sementara Jepang mempermalukan Jerman hanya dalam 8 menit.

Skor Identik, Perpanjangan Waktu, dan Posisi Bawah

Argentina dan Jerman sama-sama kalah dari tim underdog dengan skor identik 1-2.

Hal yang menarik lainnya adalah, Argentina dan Jerman sejatinya sama-sama punya peluang besar menyamakan kedudukan mengingat lamanya waktu tambahan.

Laga Argentina vs Arab Saudi diketahui punya waktu tambahan hingga 14 menit, sedangkan pertandingan Jerman vs Jepang memiliki perpanjangan waktu sebanyak 9 menit.