Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Selebrasi Lokal 2022

Timnas Jepang dan Timnas Korea Selatan Kalahkan Jerman Di Piala Dunia, Ini Kata Mukhamad Misbakhun

Piala Dunia 2022 yang dihelat di Qatar kini telah memasuki babak 16 besar. Sejauh ini ada tiga negara Asia yang masih melanjutkan perjuangan mereka

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Timnas Jepang dan Timnas Korea Selatan Kalahkan Jerman Di Piala Dunia, Ini Kata Mukhamad Misbakhun
Runi/Man (dpr.go.id)
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAPiala Dunia 2022 yang dihelat di Qatar kini telah memasuki babak 16 besar.

Sejauh ini ada tiga negara Asia yang masih melanjutkan perjuangan mereka pada babak 16 besar.

Ketiga negara tersebut yakni Australia melaju sebagai runner-up grup D, Jepang juara grup E dan Korea Selatan runner-up grup H.

Politisi Golkar yang juga pemerhati sepakbola, Mukhamad Misbakhun turut menyoroti perjalanan dua negara asal Asia yaitu Jepang dan Korea Selatan yang menurutnya mempunyai kualitas apik pada fase grup.

(Dari kiri) Penyerang Jepang Ayase Ueda, Gelandang Jepang Takefusa Kubo, Bek Jepang Maya Yoshida, Bek Jepang Miki Yamane, Bek Jepang Kou Itakura, Bek Jepang Yuto Nagatomo, Gelandang Jepang  Wataru Endo, gelandang Jepang Daichi Kamada, gelandang Jepang Hidemasa Morita, kiper Jepang Shuichi Gonda dan kiper Jepang Shuichi Gonda berpose untuk foto tim sebelum pertandingan sepak bola Grup E Piala Dunia Qatar 2022 antara Jepang dan Costa Rica di Stadion Ahmad Bin Ali di Al-Rayyan, sebelah barat Doha, Minggu (27 November 2022). (Philip FONG/AFP)
(Dari kiri) Penyerang Jepang Ayase Ueda, Gelandang Jepang Takefusa Kubo, Bek Jepang Maya Yoshida, Bek Jepang Miki Yamane, Bek Jepang Kou Itakura, Bek Jepang Yuto Nagatomo, Gelandang Jepang Wataru Endo, gelandang Jepang Daichi Kamada, gelandang Jepang Hidemasa Morita, kiper Jepang Shuichi Gonda dan kiper Jepang Shuichi Gonda berpose untuk foto tim sebelum pertandingan sepak bola Grup E Piala Dunia Qatar 2022 antara Jepang dan Costa Rica di Stadion Ahmad Bin Ali di Al-Rayyan, sebelah barat Doha, Minggu (27 November 2022). (Philip FONG/AFP) (AFP/PHILIP FONG)

“Ada pelajaran yang bisa kita petik dari perjalanan Timnas Jepang dan Timnas Korea Selatan di fase penyisihan grup menuju babak knockout 16 besar,” kata Misbakhun.

Menurutnya, Jepang pada laga pembuka membuat bisa mengalahkan tim raksasa eropa dengan tradisi sepak bola yang kuat Jerman dengan skor 2-1.

Tertinggal satu gol di babak pertama tapi di penghujung akhir pertandingan bisa membalik menjadi 1-2. Pertandingan yang sangat berkelas, baik dari sisi skill, daya tahan fisik yang prima memainkan sepak bola tempo tinggi maupun taktis dan strategi pola permainan yang dimainkan di lapangan.

BERITA REKOMENDASI

“Tidak banyak tim yang bisa mengalahkan Jerman yang pernah juara dunia dan punya martabat kasta tinggi di sepak bola dunia apalagi dalam turnamen sekelas piala dunia tapi Jepang melakukannya. Negara Asia dengan tradisi sepak bola yang baru dibandingkan dengan eropa atau amerika latin yang lebih dahulu membangun tradisi sepak bola dengan kompetisi liga yang berkualitas,” ujarnya.

Kemudian pada laga kedua Jepang harus takluk dari Kosta Rika dengan skor 1-0.

Laga terakhir menghadapi Spanyol jadi laga penentu Jepang. Dalam laga ini, Yoshida dkk. sempat tertinggal lebih dulu. Akan tetap pada babak kedua mereka bangkit dan bisa membalikkan kedudukan menjadi 2-1.

Para pemain Korea Selatan berpose untuk foto tim sebelum pertandingan sepak bola Grup H Piala Dunia Qatar 2022 antara Korea Selatan dan Ghana di Education City Stadium di Al-Rayyan, sebelah barat Doha, Senin (28 November 2022). (JUNG Yeon- je / AFP)
Para pemain Korea Selatan berpose untuk foto tim sebelum pertandingan sepak bola Grup H Piala Dunia Qatar 2022 antara Korea Selatan dan Ghana di Education City Stadium di Al-Rayyan, sebelah barat Doha, Senin (28 November 2022). (JUNG Yeon- je / AFP) (AFP/JUNG YEON-JE)

Kemenangan Jepang atas Spanyol pun sekaligus menyingkirkan Jerman melaju ke babak 16 besar meskipun Jerman pada laga pamungkas mampu mengalahkan Kosta Rika 4-2. Jerman yang mengemas poin sama dengan Spanyol terhenti lantaran kalah produktivitas gol dengan Spanyol.

Daya juang yang sama menurut Misbakhun juga ditunjukkan Korea Selatan. Korea Selatan lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up grup H dengan mengemas sekali imbang, sekali kalah dan sekali menang.


Laga terakhir kontra Portugal berjalan dramatis. Gol dari Hwang Hee-chan di penghujung laga membuat Korea Selatan sukses menundukkan Portugal sekaligus memastikan lolos ke babak 16 besar.

“Kemenangan 2-1 tersebut ternyata menjadi segmen drama sendiri karena masih menunggu hasil pertandingan antara Uruguay melawan Ghana yang masih dalam masa injury time 8 menit sementara posisi skor Uruguay sudah unggul 2-0. Waktu berakhir, skor tetap 2-0 dan Uruguay kalah produktivitas gol dengan Korea Selatan. Skor 2-0 ini mengakhiri drama Korea Selatan yang menunggu hasil akhir Uruguay melawan Ghana. Korea Selatan lolos ke babak 16 besar sebagai runner up grup mendampingi Portugal yang telah mereka kalahkan,” ujar Misbakhun.

Menurutnya Tim Nasional Jepang dan Tim Nasional Korea Selatan menunjukkan mentalitas yang kuat, punya pemain yang cerdas menerjemahkan skema permainan di lapangan, dalam daya tahan fisik yang luar biasa dan sekaligus juga menunjukkan kualitas determinasi serangan nya menyesuaikan dengan taktik dan strategi yang disusun.

“Yang pasti semua nya itu, bisa diwujudkan karena kualitas skill individu, kekuatan fisik, daya tahan mental dan kecerdasan pemain Jepang dan Korea Selatan yang membuat semua skema permainan yang disusun oleh pelatih bisa dijalankan di lapangan. Menjadi kebanggaan negara nya. Menjadi kebanggaan setiap warganya. Bahkan menjadi kebanggaan bagi benua Asia yang mereka wakili,”

“Skill, fisik, daya tahan dan kecerdasan pemain tersebut tidak datang begitu saja tersaji seperti yang kita tonton dalam pertandingan tetapi semua bisa dicapai melalui proses yg panjang, bakat pemain yang ditempa dengan metode latihan yang benar sejak bakat mereka ditemukan di usia dini, sistem kompetisi usia muda yang terarah, dilibatkan nya ilmu pengetahuan dalam mengembangkan semua aspek sepak bola dan kompetisi liga tingkat nasional yg sehat dan kompetitif,” terangnya.

Terakhir, Misbakhun menambahkan bahwa untuk membuat Timnas sekuat Jepang dan Korea Selatan, Federasi sepak bola harus hanya memikirkan sepak bola. Bukan federasi sepak bola yang dijadikan sarana panjat karir politik dan panjat karir sosial oleh pengurusnya.

“Tidak ada yang instan dalam sepak bola. Semua berproses. Prosesnya pun panjang,” tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klasemen
Group A
Tim
P
1
Belanda
7
2
Senegal
6
3
Ecuador
4
4
Qatar
0
Group B
Tim
P
1
Inggris
7
2
Amerika serikat
5
3
Iran
3
4
Wales
1
Group C
Tim
P
1
Argentina
6
2
Poland
4
3
Mexico
4
4
Saudi Arabia
3
Group D
Tim
P
1
Prancis
6
2
Australia
6
3
Tunisia
4
4
Denmark
1
Group E
Tim
P
1
Jepang
6
2
Spanyol
4
3
Jerman
4
4
Costa Rica
3
Group F
Tim
P
1
Morocco
7
2
Croatia
5
3
Belgia
4
4
Canada
0
Group G
Tim
P
1
Brazil
6
2
Swiss
6
3
Cameroon
4
4
Serbia
1
Group H
Tim
P
1
Portugal
6
2
Korea Selatan
4
3
Uruguay
4
4
Ghana
3
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas