Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Selebrasi Lokal 2022

Final Piala Dunia Prancis vs Argentina: Didier Deschamps vs Scaloni, Pengalaman vs Gairah Muda

Dilihat dari pengalaman, Deschamps lebih diunggulkan ketimbang Pelatih Argentina, Lionel Scaloni pada final Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Minggu

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Final Piala Dunia Prancis vs Argentina: Didier Deschamps vs Scaloni, Pengalaman vs Gairah Muda
TRIBUNNEWS/BAYU PRIADI
Timnas Argentina bakal bertanding melawan Timnas Prancis di Final Piala Dunia 2022 di Qatar, Minggu (18/12/2022) pada pukul 22.00 WIB. TRIBUNNEWS/BAYU PRIADI 

TRIBUNNEWS.COM- Ada pepatah mengatakan, "kebijakan, dan pengetahuan datang seiring bertambahnya usia." Jika hanya mengacu kepada pepatah tersebut, Pelatih Prancis, Didier Deschamps tentunya lebih dijagokan di final.

Deschamps lebih diunggulkan ketimbang Pelatih Argentina, Lionel Scaloni pada final Piala Dunia 2022 di Stadion Iconic Lusail, Qatar, Minggu (8/12) malam.

Deschamps memang kenyang luar dalam dengan sepak bola.

Saat masih menjadi pemain, Deschamps yang merupakan mantan gelandang bertahan ini mengangkat trofi juara pada Piala Dunia 1998.

Sebagai pelatih, Deschamps juga mengangkat trofi untuk negaranya pada Piala Dunia 2018.

Baca juga: 4 Pelatih yang Sukses Lolos ke Final Piala Dunia Secara Beruntun, Didier Deschamps Ukir Sejarah Baru

Sebelum menangani timnas Prancis, pria berusia 54 tahun ini mematangkan karier kepelatihannya dengan menangani sejumlah tim elite Eropa, AS Monaco, Juventus, dan Marseille.

Sementara Scaloni bisa dibilang masih belum terlalu berpengalaman, dengan usia lebih muda sepuluh tahun.

Berita Rekomendasi

Sebagai pemain, karier terbaik mantan wing back ini adalah membawa negaranya juara dunia yunior pada 1997.

Di level tim senior, Scaloni hanya kebagian tujuh kali tampil.

Pada 2016, mantan pemain Deportivo, dan Lazio ini diangkat jadi asisten pelatih Jorge Sampaoli di Sevilla.

Setahun kemudian, dia mengikuti sang bos menukangi Argentina.

Seiring kegagalan tim Tango di Piala Dunia 2018, mereka memecat Sampaoli, dan Scaloni pun menjadi pelatih, sampai sekarang.

Pelatih Argentina Lionel Scaloni memberi isyarat kepada para pemainnya selama pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022 antara Argentina dan Australia di Stadion Ahmad Bin Ali di Al-Rayyan, barat Doha. Sabtu (3 Desember 2022). (FJUAN MABROMATA / AFP)
Pelatih Argentina Lionel Scaloni memberi isyarat kepada para pemainnya selama pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022 antara Argentina dan Australia di Stadion Ahmad Bin Ali di Al-Rayyan, barat Doha. Sabtu (3 Desember 2022). (FJUAN MABROMATA / AFP) (AFP/JUAN MABROMATA)

Namun, sepak bola bukan melulu soal bagaimana pengalaman pelatih, atau bagaimana taktiknya di lapangan.

Ada banyak faktor lain yang berperan: mentalitas, dan kekompakan tim, peran para pemain bintang yang kerap jadi pembeda, hingga juga faktor keberuntungan.

Maka, menyebut Deschamps lebih diunggulkan dari Scaloni semata-mata karena lebih tinggi jam terbangnya, tentunya penilaian yang sangat terburu-buru.

Meski, tak diragukan juga bahwa faktor pengalaman bakal menjadi poin krusial pada laga final ini.

Bagaimana pun, Deschamps termasuk pelatih langka, satu dari enam pelatih di dunia yang pernah membawa timnya dua kali ke final Piala Dunia.

Deschamps berbagi tempat dengan legenda Argentina, Carlos Salvador Bilardo yang memimpin negaranya ke dua final, dengan kemenangan di Meksiko 1986, dan kekalahan di Italia 1990, keduanya melawan Jerman.

Juga termasuk dalam daftar elite ini adalah duo arsitek Jerman, Franz Beckenbauer, dan Helmut Schön. Beckenbauer memimpin "Die Mannschaft" di Meksiko 1986 dan Italia 1990, masing-masing dengan kekalahan dan kemenangan.

Sedangkan Schön memimpin tim Jerman di putaran final Piala Dunia 1966 melawan Inggris, di mana mereka dikalahkan, dan berjaya di Jerman pada 1974 setelah mengalahkan Belanda.

Perlu dicatat bahwa Schön memimpin Jerman di empat Piala Dunia, 1966, 1970, 1974 dan 1978, yang mencakup dua partai final.

Pelatih masyhur lain yang pernah ke final dua kali adalah Mario Lobo Zagallo, yang memimpin Brasil di Meksiko 1970, di mana dia memimpin Scracht du Oro meraih gelar, dan di Prancis 1998 di mana dia dikalahkan oleh tuan rumah.

Dari daftar istimewa ini, muncul Vittorio Pozzo sebagai sosok paling menonjol.

Pria Italia ini memimpin skuat Azurri menjuarai Piala Dunia 1934 yang digelar di Italia, dan 1938 di Prancis.

Sejauh ini, hanya dia satu-satunya pelatih yang pernah membawa timnya juara dunia dua kali secara beruntun.

Terakhir, ada nama Deschamps yang memimpin Prancis meraih gelar di Rusia 2018, dan sekarang sedang mengincar gelar kedua berturut-turut untuk menyamai rekor Pozzo nun 84 tahun silam.

Namun, di depannya menantang pria lebih muda yang ambisius, agresif, dan tak kenal takut.
Faktanya, meski baru empat tahun menukangi Albiceleste, dan jejak rekamnya kurang meyakinkan, Scaloni telah menggoreskan catatan istimewa.

Scaloni berhasil melakukan hal yang tak bisa dilakukan para pelatih tim Tango sebelumnya dalam kurun waktu 28 tahun terakhir.

Dia sukses mempersembahkan trofi Copa America 2021 setelah mengalahkan Brasil di babak final.

Pria 44 tahun ini tak mau didikte, dan tahan dengan segala kritikan.

Dia bersikeras memilih pemain sesuai seleranya.

Dia berani melawan semua orang, termasuk juga mendiang Diego Armando Maradona.

Salah satu kritikan Maradona yang terkenal adalah, "Masalah utama Scaloni, dia mencari para teknisi, dan alih-alih pergi ke Piala Dunia, mereka justru dibawanya ke kejuaraan dunia balap motor," ujar Maradona menyindir saat itu.

Faktanya, Scaloni sekarang sukses membawa Argentina ke fase paling menentukan.

Hanya dengan 56 laga, dia mengantarkan tim Tango ke final Piala Dunia, melawan Deschamps yang jauh lebih berpengalaman. (Tribunnews/den)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klasemen
Group A
Tim
P
1
Belanda
7
2
Senegal
6
3
Ecuador
4
4
Qatar
0
Group B
Tim
P
1
Inggris
7
2
Amerika serikat
5
3
Iran
3
4
Wales
1
Group C
Tim
P
1
Argentina
6
2
Poland
4
3
Mexico
4
4
Saudi Arabia
3
Group D
Tim
P
1
Prancis
6
2
Australia
6
3
Tunisia
4
4
Denmark
1
Group E
Tim
P
1
Jepang
6
2
Spanyol
4
3
Jerman
4
4
Costa Rica
3
Group F
Tim
P
1
Morocco
7
2
Croatia
5
3
Belgia
4
4
Canada
0
Group G
Tim
P
1
Brazil
6
2
Swiss
6
3
Cameroon
4
4
Serbia
1
Group H
Tim
P
1
Portugal
6
2
Korea Selatan
4
3
Uruguay
4
4
Ghana
3
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas