Kemenangan Eri-Armuji di Pilwakot Surabaya ada di 'Tangan' Risma
Pilkada Surabaya menjadi pertaruhan hidup mati Risma, karena Surabaya dikenal sebagai basis PDIP dan selalu memenangi Pilkada.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peran Tri Rismaharini dinilai sangat dibutuhkan pasangan calon yang diusung PDIP, Eri Cahyadi dan Armuji untuk meraih kemenangan pada Pilkada Kota Surabaya.
Pengamat politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno mengatakan, Pilkada Surabaya menjadi pertaruhan hidup mati Risma, karena Surabaya dikenal sebagai basis PDIP dan selalu memenangi Pilkada.
"Risma mesti jadi ujung tombak kemenangan Eri, karena figurnya sangat kuat dan dicintai warga Surabaya. Apalagi Eri ini dikenal sebagai 'orangnya' Risma," ujar Adi saat dihubungi Tribun, Jakarta, Kamis (3/9/2020).
Menurut Adi, keputusan PDIP memajukan Eri sebagai calon wali kota Surabaya menggantikan Risma, merupakan langkah yang cukup berani karena sosoknya tidak begitu populer di masyarakat.
Baca: Profil Eri Cahyadi, Sosok yang Disebut Mirip Risma, Calon Wali Kota Surabaya yang Diusung PDIP
"Baru kali ini PDIP tidak usung petahana di Pilkada Surabaya, karena sebelumnya di Pilkada 2015, 2010, dan 2005 pasti ada petahana yang diusung," papar Adi.
Oleh sebab itu, Adi menyebut dibutuhkan kerja keras dari partai berlambang kepala banteng moncong putih dan strategi Risma dalam mengalirkan dukungan masyarakat ke pasangan Eri-Armuji.
"Apalagi yang dilawan mantan Kapolda Jawa Timur (Machfud Arifin), figur kuat yang diusung mayoritas partai," ucap Adi.
Diketahui, pada Pilwakot Surabaya diikuti dua pasangan yakni Eri-Armuji dan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.
Machfud Arifin - Mujiaman mendapat dukungan dari delapan partai politik yakni Golkar, PKB, PKS, Gerindra, NasDem, Demokrat, PAN, dan PPP.