Tak Dipilih Ikut Pilkada Surabaya Anak Mantan Sekjen PDIP Kepalkan Tangan ke Dada, Ini Kata Megawati
Megawati memutuskan untuk tak memilih Whisnu, putra mantan Sekjen PDIP Alm. Soetjipto Soedjono tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
Dalam kesempatan itu, Megawati membuka sedikit rahasia dirinya sebelum menentukan nama pasangan calon kepala daerah (Cakada) yang diusung partainya.
Megawati ternyata melakukan ritual doa di keheningan malam demi keputusan terbaik.Megawati menyampaikan hal itu karena melihat betapa hebohnya publik maupun media massa menyangkut pilwalkot Surabaya.
"Setiap malam setelah saya berdoa, saya terus mikir, rewind, saya petakan yang hari ini, saya kerjakan apa saja ya. Lalu yang jadi topik utama apa saja," urai Megawati.
"Jadi selalu saya timbang-timbang ini begini, itu begitu, baru saya minta kepada Yang Diatas, tolong beri saya pikiran dan nurani saya harus satu. Kalau sudah satu, saya tinggal bismillah," tegas Megawati.
Megawati lalu meminta agar semua unsur partai, struktur di tingkat bawah hingga pengurus anak ranting. Keputusannya di pilkada, termasuk untuk Kota Surabaya, adalah komando dari dirinya sebagai ketua umum agar kader bekerja keras memenangkannya.
Megawati juga menyampaikan rasa herannya karena begitu banyak yang mencoba mempengaruhi keputusan partai atas Pilwalkot Surabaya.
"Sampai tanda tangan saya saja kemarin di Surabaya itu, sampai dipalsukan. Kan heboh itu, viral. Yang dicalonkan Mbak Puti, itu keponakan saya, putrinya Pak
Guntur. Tega-teganya coba," kata Megawati.
"Tapi saya bilang sama Hasto (Sekjen DPP PDIP, red). Tuh To, yang namanya rekom saya itu, kan namanya suruh bayar saja ga bisa dibeli, sampai dipalsu-palsu," tambah Megawati.
Baginya, sikap tegasnya itu merupakan bagian dari sikap maupun tindakan dirinya menjaga keutuhan
partai serta kader PDIP seluruh Indonesia.
"Begitu kuatnya saya untuk melindungi kalian lho. Rekomendasi itu nanti, yang asli itu ada barcodenya. Yang tak ada barcode, tak ada yang tahu. Artinya sulit sekali dipalsukan.
Jadi sampai seperti itu lho. Yang tahu (keputusan Surabaya, red) hanya saya, terus Mas Prananda (Ketua DPP PDIP bidang ekonomi kreatif, red)," katanya.
"Sudah, titik. Jadi kalau ada yang palsu-palsu, ya gampang, saya langsung tahu. Itu untuk apa? Melindungi kalian lho. Kalian yang sudah saya beri tanda tangan," lanjutnya.
Megawati lalu membuka sedikit dinamika memimpin partai. Menurutnya, banyak yang karena ingin dicalonkan PDIP di pilkada, mencoba mendatangi dirinya. Ada yang meminta secara pribadi.
Di acara itu, hadir juga Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto bersama Wasekjen Utut Adianto, Sadarestuwati, dan Arif Wibowo.
Selain itu, hadir sejumlah Ketua DPP PDIP. Diantaranya adalah Puan Maharani, Prananda Prabowo, Eriko Sotarduga, Sri Rahayu, Ribka Tjiptaning, Juliari Batubara, Komaruddin Watubun, Mindo
Sianipar, Hamka Haq,, dan I Made Urip.(tribun network/sen/mam)