Adi Darma, Cakada Kedua di Kaltim yang Meninggal Akibat Corona, Calon Lainnya dari Majene dan Halsel
Adi Darma adalah calon kepala daerah kedua di Provinsi Kaltim yang meninggal akibat terpapar virus corona setelah calon bupati Berau, Muharram.
Penulis: Dewi Agustina
Lutfi meninggal dengan laporan medis tim dokter yaitu adanya sejumlah penyakit yang diderita. Lutfi juga dilaporkan terinfeksi Covid-19.
Proses pemakaman akan dilakukan di Jakarta dengan menggunakan protokol COVID-19 yang ditetapkan pemerintah.
Baca: Bupati Berau Muharram Sempat Alami Kondisi Buruk 9 Hari Lalu
Bahrain menambahkan, sosok almarhum Lutfi adalah orang baik. Dia dan almarhum berteman dekat.
Semasa hidupnya, Lutfi pernah berjasa dalam pembangunan di Halmahera Selatan. Salah satunya adalah pembangunan kawasan bisnis dan jalan yang ada di Halmahera Selatan.
"Insya Allah beliau orang sholeh, sangat komitmen memegang prinsip dan peduli pada sesama," ujarnya.
3. Calon Bupati Majene, H Fahmi Massiara
Bupati Majene, Provinsi Sulawesi Barat, H Fahmi Massiara meninggal dunia. Kabar meninggalnya Fahmi Massiara disampaikan kerabat Ahmaf Fauzi Arif Lopa melalui pesan WhatsApp.
Fahmi dikabarkan mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 12.15 Wita di Rumah Sakit Grestelina Makassar.
Rencananya jenazah bupati Majene ini akan dimakamkan di Majene, Sulawesi Barat, Selasa (29/9/2020).
Fahmi meninggal dunia karena menderita sakit. Dia dirawat satu bulan terakhir di Makassar.
Sebelumnya Fahmi Massiara diketahui sempat mencalonkan dari lagi sebagai bakal calon bupati berpasangan dengan Lukman pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Namun saat pemeriksaan kesehatan, Fahmi dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan sebagai Bupati tahun ini.
Penyebabnya, Fahmi tidak mengikuti tahapan pemeriksaan karena sedang sakit.
Fahmi kemudian digantikan oleh istrinya, Patmawati Fahmi sebagai calon Bupati Majene.
Karir Fahmi
Karir jabatan Fahmi dimulai saat menjadi Kasubsi Bimbingan Institusi Masyarakat, BKKBN Kabupaten Mamuju, Tahun 1993 – 1995.
Pada periode tahun 1995 hingga 2000, Fahmi menjabat sebagai Kasi Penyusunan dan Penilaian Program (P2P), BKKBN Kabupaten Majene.
Setelahnya karir Fahmi terus meningkat hingga menjadi Kepala Bidang IKAP, BKKBN Kabupaten Majene, Tahun 2000 – 2003 dan Kepala Bidang Informasi Kependudukan dan Analisis Program, Dinas Kesos dan KB Kab. Majene 2003 – 2005.
Baca: BREAKING NEWS: Bupati Majene Sulbar Fahmi Massiara Meninggal di RS Grestelina Makassar
Fahmi juga pernah menjabat sebagai Camat Banggae, Kantor Kecamatan Banggae Kabupaten Majene, Tahun 2005 – 2007.
Periode Tahun 2007 – 2011, dia dipercayakan menjadi Camat Banggae Timur, Kantor Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene.
Jabatan politisnya dimulai ketika menjadi Wakil Bupati Majene, Periode 2011 – 2016.
Periode berikutnya, Fahmi menjadi Bupati Majene, Periode 2016 – 2021.
Hingga pada Pilkada 2020 ini dia kembali mencalonkan diri sebagai bakal calon bupati berpasangan dengan Lukman pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Namun sayangnya karena terganjal masalah kesehatan, Fahmi tak bisa melanjutkan pencalonannya hingga akhirnya posisinya digantikan oleh sang istri, Patmawati Fahmi.
Posisi Bakal Calon Bupati Digantikan Istri
Patmawati, istri Bupati Majene, Sulawesi Barat, mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Majene di pilkada serentak 2020.
Dia menggantikan bupati petahana yang juga suaminya, Fahmi Massiara yang batal mencalonkan diri karena terganjal masalah kesehatan.
Patmawati berpasangan dengan Lukman yang juga wakil bupati petahana.
Didukung delapan partai politik, pasangan Patmawati-Lukman yang mendaftar ke KPUD Majene, Rabu (16/9/2020) malam optimistis bisa memenangkan pilkada serentak 2020.
Kedatangan pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Majene ini didukung delapan partai politik yakni PPP, Golkar, PDI P, PAN, PKB, PKS, Gerindra dan Partai Nasdem.
Baca: Fahmi Tak Sempat Menyaksikan Sang Istri Patmawati Bertarung di Pilkada Majene Menggantikan Posisinya
Bakal calon Bupati Majene Patmawati yang mengusung tagline Palu (Patmawati-Lukman) menyatakan, pasangannya optimistis bisa memenangkan pemilu serentak 9 Desember mendatang.
"Dengan dukungan 8 partai politik Insya Allah kami optimis," jelas Patmawati.
Ketua KPU Majene Arsalin Aras mengatakan, setelah pasangan Fatmawati-Lukman resmi mendaftarkan diri ke KPUD Majene, selanjutnya kedua pasangan tersebut akan menjalani tes kesehatan di Makassar pada 18-19 September 2020 di Makassar.
"Setelah berkasnya diterima resmi KPU, yang bersangkutan selanjutnya bakal mengikuti tes kesehatan di Makassar," jelas Arsalin.
Selain pasangan Patmawati dan Lukman, pasangan lain yang sudah mendaftar ke KPU Majene adalah Andi Sukri Tammalele berpasangan dengan Arismunandar Kalma yang diusung tiga partai politik yakni Partai Demokrat, PSI, dan Hanura.
Biodata
DR H Fahmi Massiara MH lahir di Majene, 17 Juni 1963.
Fahmi menikah dengan Dra Hj Patmawati MH pada 2 Juli 1995.
Sang istri saat ini adalah Kepala Sekolah SMP Neg. 4 Kabupaten Majene.
Dari pernikahannya, Fahmi dan Patmawati dikaruniai tiga orang anak, masing-masing M Luth Perkasa Fahmi, Siti Luluiyah Imtiyaz Fahmi dan si bungsu Siti Luna Muthia Fahmi.
Fahmi menyelesaikan pendidikannya di SDN No. 1 Saleppa Tahun 1975, SMP Neg. 1 Majene Tahun 1979 dan SMA Neg. 1 Majene, Tahun 1982.
Fahmi kemudian melanjutkan kuliah S1 Fakultas Sospol UNHAS dan lulus Tahun 1987.
Tahun 2005 dia menyelesaikan S2 Master Hukum UMI Makassar dan S3 Program Doktor Mangement Sumber Daya Manusia diselesaikan tahun 2015. (kompas.com/tribuntimur.com/tribunkaltim.com/dewi agustina)