Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Debat Kedua 3 Pasangan Pilkada Tangsel, Pakar: Tak Ada yang Menonjol, Nilainya Antara 60-70 Saja

Tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengikuti debat kedua

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Debat Kedua 3 Pasangan Pilkada Tangsel, Pakar: Tak Ada yang Menonjol, Nilainya Antara 60-70 Saja
Instagram/metrotv
Link Live Streaming Debat Pilkada Tangsel Putaran Kedua, Kamis 3 Desember 2020 Pukul 20.00 WIB 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengikuti debat kedua, Kamis (3/12/2020).

Dalam debat yang disiarkan langsung oleh salah satu televisi swasta itu, ketiga pasangan calon bergantian memaparkan visi misinya untuk menggaet hati masyarakat Tangsel.

Adapun ketiga paslon yang terlibat yakni pasangan Muhamad dan Rahayu Saraswati di nomor urut 1.

Kemudian Siti Nur Azizah dan Ruhamaben di nomor urut 2.

Serta Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan di nomor urut 3.

Baca juga: Muhammad-Sara Akan Rutin Ngopi Bareng Warga di Warung Jika Terpilih di Pilkada Tangsel

Kendati debat berlangsung selama dua jam, menurut pakar komunikasi politik Emrus Sihombing tak ada pasangan yang menonjol dalam debat kedua tersebut.

Hal tersebut disampaikan Emrus saat menjadi narasumber saat menyaksikan jalannya cek fakta debat Pilkada Tangsel bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Google News Initiative di Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Kamis.

BERITA TERKAIT

"Kalau penilaian saya tidak ada yang menang dalam debat ini. Nilai mereka semua sama, di antara angka 60-70 saja," papar Emrus.

Baca juga: Debat Kedua Pilkada Tangsel, Muhamad-Saraswati Didampingi Rano Karno, Jaja Miharja, dan Sekjen PSI

Emrus berpendapat demikian sebab apa yang disampaikan ketiga paslon lebih banyak berbicara sekadar konsep tanpa menampilkan data yang bisa dibuktikan pertanggungjawabannya.

"Sayang sekali apa yang disampaikan dalam debat tadi yang harusnya menjadi kesempatan mereka menggaet hati pemil tapi tak dimanfaatkan betul oleh mereka," kata Emrus.

Untuk itu, dia menilai penting adanya kegiatan cek fakta seperti yang dilakukan AMSI untuk meyakinkan masyarakat terhadap calon pemimpin yang akan dipilihnya.

"Bila dia mengemukakan pendapat yang tidak sesuai fakta sebenarnya maka itu disebut manipulasi persepsi publik," kata Emrus.

Baca juga: Hasil Survei Pilkada Tangsel 2020 Menurut 4 Lembagai Survei

Koordinator Wilayah AMSI DKI/Jabar/Banten Ronny Kusuma mengatakan, kegiatan AMSI bekerja sama dengan Google News Initiative dan Tim Cek Fakta tersebut bertujuan mencari tahu apakah ucapan yang disampaikan para peserta dalam Debat Pilkada Tangsel sesuai fakta atau tidak.

Ia menambahkan, mereka juga akan coba melawan dengan membuat pemberitaan yang benar terhadap informasi-informasi yang tidak benar yang beredar di dunia digital.

Tim pemeriksa fakta yang mengikuti kegiatan cek fakta berasal dari media-media anggota AMSI.

Adapun penelusuran fakta dilakukan menggunakan sejumlah situs pencari fakta, baik dari pemberitaan maupun data lainnya.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas