Pasangan Yuni-Suroto di Sragen Melindas Suara Kotak Kosong, PDIP Berjaya di Solo Raya
Ketua Tim Pemenangan Yuni - Suroto, Untung Wibowo Sukowati menyatakan bahwa target perolehan suara 80 persen sudah tercapai.
Editor: Hendra Gunawan
1. Sri Mulyani-Yoga Hardaya : Dapat 253.340 atau 49.41persen
2. One Krisnata-Muhammad : Dapat 168.300 suara atau 32,83 persen
3. Arif Budiyono-Harjanta : Dapat 91.045 suara atau 17,76 suara
Yun-Suroto Unggul di Sragen
Versi Diskominfo Sragen :
1. Kusnindar Untung Yuni Sukowati -Suroto : Dapat 431.802 suara atau 78,25 persen
2. Kotak Kosong : Dapat 106.600 suara atau 19.32 suara
Ikon Kandang Banteng
Ikon 'kandang banteng' selama ini melekat pada wilayah Solo Raya karena PDIP selalu menang dalam kontestasi pemilu.
Namun kini detik-detik predikat itu menjadi akan dipertahankan kembali atau tidak dalam Pilkada serentak 2020?
Mengingat Pilkada serentak kali ini ada 6 daerah di Solo Raya yang menggelar hajatan pesta demokrasi lima tahunan sekali.
Di antaranya Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Sragen yang tercatat total memiliki sebanyak 10 pasangan calon (paslon).
Adapun di semua wilayah itu, PDIP mempunyai Calon Wali Kota dan Calon Bupati.
Lantas bagaimanah prediksinya status kandang banteng di Solo Raya?
Pengamat Politik dan Tata Negara UNS Solo, Agus Riwanto menerangkan, diprediksi partai besutan Megawati Soekarnoputri di Solo Raya akan bisa mempertahankan ikon kandang bateng.
Indikasinya menurut dia, karena di enam wilayah Solo Raya itu, semua incumbent.
"Banyak incumbent, Sragen, Boyolali, Klaten dan Wonogiri," jelasnya kepada TribunSolo.com, Rabu (9/12/2020).
"Sukoharjo juga istri incumbent, Solo walaupun bukan, anak RI 1 (Presiden Jokowi)," aku dia menekankan.
Dia menilai, dilihat dari aspek incumbent, tampaknya kandang banteng yang selama ini jadi ikonik di Solo Raya bisa dipertahankan.
Meskipun lanjut dia, beberapa daerah ada perlawanan, sehingga calon PDIP harus bekerja sedikit keras tetapu tidak mempengaruhi kemenangan.
"Misal sukoharjo agak ketat, di Wonogiri lumayan tapi seakan tak menggoyah, begitu di Klaten ada perlawanan dengan dua tiga paslon," terang dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan, jika incumbent relawan lebih mampu berkomunikasi dan kesempatan banyak.
Apalagi di masa Covid-19 ini kampanye terbatas, harus jaga jarak hingga pertemuan dibatasi 50 orang sehingga pendatang baru tidak bisa berkomunikasi secara leluasa.
"Sudah ada modal sosial kuat, ekonomi hingga politik," aku dia.
Namun jika nantinya ada wilayah di kandang rontok, dia menilai tidak signifikan mempengaruhi kontestasi di peta perpolitikan nasional.
"Kalau kontek nasional dinamis, tidak selalu mutlak, karena dalam pilkada partai tidak cukup kuat, tergantung calon itu sendiri," jelas dia.
Lengkap Daftar Calon PDIP di Solo Raya
PDIP menjadi satu-satunya partai politik (parpol) yang menempatkan jagonya pada posisi nomor satu yakni Calon Wali Kota dan Calon Bupati di Solo Raya.
Dari 10 pasangan calon (paslon) di Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Sragen itu, ada 6 paslon yang dijagokan PDIP.
Di antaranya Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa di Solo, Etik Suryani dan Agus Santosa di Sukoharjo, Muhammad Said Hidayat - Wahyu Irawan di Boyolali, Joko Sutopo - Setyo Sukarno di Wonogiri dan
Sementara di Klaten, kader PDIP Sri Mulyani dipasangkan dengan tokoh Golkar Yoga Hardaya dan Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Sragen dipasangkan dengan kader PKB.
Tak hanya daftar lengkap nama dan partai pendukung yang akan disajikan TribunSolo.com, tetapi juga daftar kekayaan seperti yang sudah dilaporkan melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). (Rahmat Jiwandono)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Hasil Hitung Cepat Pilkada Sragen 2020 : Raup Suara 80,2 Persen, Yuni - Suroto Kalahkan Kotak Kosong