Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua DPP PKB: Mahfud MD Masih Emosi, Jadi Nendang Sana-sini

Dia menyebut, Mahfud masih dalam kondisi emosi sehingga menyebut beberapa pihak-pihak lain.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ketua DPP PKB: Mahfud MD Masih Emosi, Jadi Nendang Sana-sini
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Mahfud MD 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy menanggapi terkait peryataan Mahfud MD di acara talk show Indonesia Lawyers Club (ILC) yang menyebut penjegalan dirinya menjadi cawapres dilakukan oleh beberapa pihak di Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU).

Menurut Lukman, dirinya sangat menghargai peryataan dan sikap Mahfud MD saat ini.

Dia menyebut, Mahfud masih dalam kondisi emosi sehingga menyebut beberapa pihak-pihak lain.

"Kita hormati apa yang terjadi, ya mungkin Pak Mahfud masih emosi, walaupun dikatakan legawa kan tapi masih nendang sana nendang ke mari. Ya jadi, emosi itu masih ada," kata Lukman di Posko Cemara, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).

Lukman memaklumi situasi saat ini masih memanas paska penentuan cawapres Jokowi.

Dia meyakini, dalam waktu minggu-minggu ke depan situasi politik akan kembali kondusif.

"Kita tunggulah minggu minggu ke depan. Saya kira suasana akan berbeda, ketika semua sudah berjalan dengan baik pasti nanti akan adem," ungkap Lukman.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Lukman mengaku keberatan terkait pernyataan Mahfud yang menyebut berdasarkan keterangan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), KH Ma'ruf Amin otak di balik kegagalannya sebagai cawapres.

Menurutnya, politik PBNU adalah high politics tak sampai menyebut nama.

"Menurut saya semuanya konstruktif, politik NU itu kan politik high politic, jadi sampai tunjuk nama itu enggak mungkin, PBNU kan sadar juga positioning-nya bukan parpol," kata Lukman.

Dikabarkan, dalam acara ILC, Mahfud mengatakan Ma'ruf Amin adalah orang yang menyuruh PBNU mengeluarkan ancaman kepada Jokowi agar memilih cawapres dari NU.

"Robikin yang menyatakan (ancaman) dan yang menyuruh itu Kiai Ma'ruf Amin. Bagaimana saya tahu Kiai Ma'ruf Amin? Muhaimin (Ketum PKB) yang bilang ke saya," ucap Mahfud.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas