Elite Demokrat Minta Tifatul dan Teman-teman Koalisi Prabowo-Sandi Jangan Asal Bicara
Ferdinand pastikan Demokrat akan turun dengan kekuatan penuh memenangkan Prabowo.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat mempertanyakan imbauan anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring yang mengimbau Partai Demokrat agar tidak berlarut dalam kekecewaannya, setelah Prabowo Subianto menentukan cawapresnya Sandiaga Uno.
Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menegaskan, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu secara lembaga sikapnya jelas, mendukung pasangan Prabowo-Sandi secara all out.
"Saya rasa pernyataan Tifatul ini salah kamar dan salah alamat. Saya tidak mengerti mengapa tifatul bisa berkomentar seperti ini," ujar Ferdinand kepada Tribunnews.com, Kamis (16/8/2018).
Kembali menjawab Tifatul, Ferdinand pastikan Demokrat akan turun dengan kekuatan penuh memenangkan Prabowo.
Pernyataan ini juga, imbuhnya, sudah dikeluarkan oleh Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)sebelum pendaftaran ke KPU dan turut mengantar Prabowo mendaftar.
"Jadi maksud Tifatul yang belum move on yang mana?" demikian ia balik mempertanyakan pernyataan Tifatul.
Untuk itu dia berharap teman-teman koalisi pendukung Prabowo-Sandi jangan asal bicara, termasuk Tifatul.
Menurut dia, kini tidak perlu banyak komentar yang justru membuat gaduh koalisi. Mari fokus menangkan Prabowo-Sandi.
"Tidak benar Demokrat belum move on atau tidak move on. Demokrat bukan partai sembarangan, Demokrat, partai besar yang pegang teguh etika politik," tegasnya.
"Jadi Tifatul tolong hormati Demokrat secara lembaga. Jika ada suara suara kader yang berbeda, itu bukan sikap partai," timpalnya kemudian.
Sebelumnya, aAnggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring mengimbau Partai Demokrat agar tidak berlarut dalam kekecewaannya, setelah Prabowo Subianto menentukan cawapresnya Sandiaga Uno.
Tifatul menjelaskan, PKS sebenarnya kecewa dengan pilihan cawapres diputuskan nama Sandiaga, bukan Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-Jufri yang merupakan rekomendasi dari ijtima ulama.
"PKS pun kalau soal kecewa, ya sebenarnya kecewa enggak diangkat jadi cawapres (Salim Segaf). Mungkin perlu move on (Demokrat) saja kali ya beberapa hari ini, memang kecewa putus cinta itu biasa, tapi luar biasa move on," ujar Tifatul di gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Menurut Tifatul, partai koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga berupaya solit satu dengan lainnya dan setiap rapat selalu mengundang partai-partai pendukung, termasuk Demokrat.
"Enggak ada tegang (antar partai). Biasa-biasa saja, ada yang baper, ada yang enggak. Begini, kalau takut diamuk ombak jangan berumah di tepi pantai, kalau takut jantung bergolak jangan masuk ke dalam partai," tutur Tifatul.(*)