Eva Sundari Sarankan Partai Koalisi Indonesia Kerja Hati-hati Pilih Jubir Jokowi-Maruf Amin
Eva Kusuma Sundari menyarankan partai-partai koalisi untuk berhati-hati menunjuk juru bicara kampanye pemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok kontroversial, yakni pengacara yang juga calon anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Farhat Abbas, resmi dipilih oleh PKB untuk menjadi juru bicara (jubir) pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari menyarankan partai-partai koalisi untuk berhati-hati menunjuk juru bicara kampanye pemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin.
Baca: Farhat Abbas Bakal Perkarakan Orang yang Fitnah Jokowi-Maruf Amin
"Silahkan partai pengusung hati-hati juga jaga Pak Jokowi dong. Jangan asal menunjukan atau ngusulin orang," ujar Eva di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Anggota Komisi XI DPR RI itu khawatir nantinya sosok kontroversial seperti Farhat Abbas menjadi jubir, akan berdampak buruk pada citra Jokowi dengan pernyataan-pernyataannya.
Baca: Hotman Paris Tak Tertarik Jadi Jubir Salah Satu Kubu di Pilpres 2019
"Ya enggak usah dipakai di kemudian hari jika ada permintaan publik untuk bicara ya gak usah di publikasi namanya juga kita aneh aja berarti kita menghormati usulan," tutur Eva.
"Kemudian dampak juga, kalau Pak Jokowi makin buruk oleh statement-statement beliau kan kacau. Biarkan prosesnya itu menunjukan siapa yang qualifies siapa yang tidak," pungkasnya.