Pengamat: Keputusan Bijak Jokowi Minta Sri Mulyani Mundur Dari Tim Pemenangan
"Itu keputusan bijak dari Presiden Jokowi untuk memastikan Sri Mulyani fokus untuk memperbaiki keuangan negara," ujarnya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bijak ketika meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani mundur dalam struktur tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pemilihan Presiden 2019.
Apalagi batal karena Presiden Jokowi meminta Sri Mulyani untuk fokus pada pengelolaan keuangan negara.
Baca: Sri Mulyani Paparkan Alasan Mundur dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin
"Itu keputusan bijak dari Presiden Jokowi untuk memastikan Sri Mulyani fokus untuk memperbaiki keuangan negara," ujar Pendiri lembaga Survei KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Selasa (21/8/2018).
Karena, imbuhnya, keuangan negara sedang disoroti publik.
Apalagi, di tahun politik, kata dia, kesehatan keuangan negara dan perbaikan ekonomi itu jauh lebih penting.
Pun Jokowi, ia yakini juga sudah memiliki tim yang jauh mumpuni untuk menduduki posisi yang diproyeksi untuk Sri Mulyani di tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Ingat, negara lebih memerlukan Sri Mulyani untuk program-program ekonomi yang mensejahterakan rakyat," tegasnya.
Diberitakan, Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masuk ke dalam daftar tim sukses Joko Widodo-Ma'aruf Amin.
Namun rencana tersebut batal karena Presiden Joko Widodo meminta Sri Mulyani untuk fokus pada pengelolaan keuangan negara.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti, menuturkan Joko Widodo meminta Sri Mulyani fokus pada tugasnya menjadi Menteri Keuangan melihat dari kondisi perekobomian global yang saat ini sedang bergejolak.
"Mengenai terdapat nama Sri Mulyani, kondisi ekonomi global yang sangat dinamis dan pengelolaan APBN dan Keuangan Negara membutuhkan perhatian penuh dari Menteri Keuangan. Presiden telah meminta agar Menkeu fokus pada tugas negara saat ini,” kata Nurfransa melalui keterangan resminya, Selasa (21/8/2018).
Adapun penyebutan nama Sri Mulyani sebagai tim sukses kemarin (20/8/2018) dinilai belum tetap alias masih sementara.
“Sehubungan dengan beredarnya daftar tim kampanye nasional Capres Joko Widodo dan cawapres KH Ma’ruf Amin, kami memahami bahwa daftar tersebut masih belum ditetapkan dan masih bersifat sementara," ungkap Nurfransa.
Baca: Atasi Karhutla, Wiranto Sebut Semua Pihak Telah Bergerak
Selain Sri Mulyani ada sejumlah menteri yang masuk ke Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin seperti Menko PMK Puan Maharani, dan Sekretaris Kabinet masuk ke dalam struktur tim pemenangan dengan posisi dewan pengarah.
Kemudian, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ditunjuk menjadi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional dan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi menjadi juru bicara tim pemenangan.