Andi Arief Dengar Isu Intimidasi Elit Parpol Kepada dirinya Terkait Mahar Sandiaga
"Salah satu ketua DPD partai politik di Jakarta yang mengorder etnis tertentu untuk mengintimidasi saya, tentu saya khawatir," ucapnya
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengaku mendengar isu adanya elit partai politik yang mencoba mengintimidasinya.
Hal ini mengingat Andi Arief akan membongkar dugaan mahar politik sebesar Rp 500 Miliar dari cawapres Sandiaga Uno untuk PKS dan PAN.
Baca: Ini Alasan Andi Arief Kembali Absen Dipanggil Bawaslu
"Terhadap isu yang saya terima tadi malam bahwa salah satu ketua DPD partai politik di Jakarta yang mengorder etnis tertentu untuk mengintimidasi saya, tentu saya khawatir," kata Andi Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/8/2018).
Kekhawatiran Andi lantaran ancaman tersebut mengarah kepada ancaman fisik.
"Sejak dulu saya paling takut menghadapi ancaman fisik ini karena itu lebih baik saya menghindar," ungkap Andi.
Guna meredam isu ancaman itu, Andi berencana mengirim utusan ke elite parpol tersebut untuk mengklarifikasi kebenaran isu intimidasi tersebut.
Bahkan, Andi berencana mempertimbangkan untuk meminta bantuan polisi.
"Akan saya kirim utusan untuk klarifikasi langsung ke Ketua DPD partai politik itu. Kalau sangat diperlukan saya akan meminta perlindungan pada kepolisian," terang Andi.
Andi juga mengaku tidak punya niatan buruk untuk menjegal pencawapresan Sandiaga Uno.
Baca: KPK Periksa Kabid Pengairan Dinas PUPR Lampung Selatan
Untuk itu, dia berharap masalah dugaan mahar politik ini cepat selesai di Bawaslu.
"Saya tidak pernah berniat menggagalkan pencawapresan Sandi Uno, saya hanya berkeinginan untuk mencegah Pak Prabowo berbuat salah pada 8 Aguatus 2018 lalu atas informasi yang saya dengar langsung dari 3 pimpinan partai Demokrat," papar Andi Arief.