Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Partai Demokrat Akan Mintai Keterangan Deddy Mizwar Terkait Status Jubir Jokowi-Ma'ruf

Karena ini levelnya di Jawa Barat, mereka berjanji akan bertemu hari Kamis agar utuh kita mendengarkan penjelasan dari Pak Deddy Mizwar."

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Partai Demokrat Akan Mintai Keterangan Deddy Mizwar Terkait Status Jubir Jokowi-Ma'ruf
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Hinca Panjaitan 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat langsung bereaksi terkait kabar bergabungnya salah satu kader yakni Deddy Mizwar ke dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Partai Demokrat akan memanggil Deddy Mizwar pada Kamis esok (30/8/2018).

"Sekarang baru mendengar sepihak. Supaya fair kita panggil dia, tunggu hari Kamis," ujar Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Pandjaitan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (29/8/2018).

Menurut Hinca, pemanggilan Deddy akan dilakukan pengurus Demokrat Jawa Barat. Karena selama ini Deddy menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Demokrat Jawa Barat.

"Begini tadi malam saya sudah telepon dengan Irfan Suryanegara. Irfan Suryanegara ini adalah Ketua DPD Demokrat Jawa Barat," ungkap Hinca.

"Pak Deddy Mizwar itu Ketua Majelis Pertimbangan Daerah. Karena ini levelnya di Jawa Barat, mereka berjanji akan bertemu hari Kamis agar utuh kita mendengarkan penjelasan dari Pak Deddy Mizwar," katanya.

Baca: Zulkifli Hasan di Depan Ribuan Mahasiswa Baru: Pihak Sebelah Panik, 2019 Ganti Apa Lanjut?

Terkait keputusan atau sanksi apabila Deddy benar melawan keputusan partai bila benar bergabung dengan kubu Jokowi-Ma'ruf,menurut Hinca sebaiknya menunggu pertemuan pada Kamis esok.

Berita Rekomendasi

Hinca membantah bila bergabungya Deddy ke kubu Jokowi-Ma'ruf sangat berpengaruh terhadap tim pemenangan Prabowo-Sandiaga yang diusung Demokrat.

Menurutnya yang paling berpengaruh dalam Pemilu Presiden adalah Capres dan Cawapres yang diusung.

"Anda boleh bikin ribuan juru bicara, boleh pilih ribuan tim kampanye. Tapi di kertas suara hanya Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas