Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kritik Prabowo untuk Pemerintahan Jokowi

Bakal Calon Presiden di pilpres 2019 ini membandingkan pemerintahan Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo dengan pemerintah China.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kritik Prabowo untuk Pemerintahan Jokowi
Tribunnews.com/Rina Ayu
Prabowo menghadiri Seminar Nasional dan Bedah Buku "Paradoks Indonesia". 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi keynote speaker dalam seminar nasional bedah buku "Paradoks Indonesia" yang diadakan di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).

Bakal Calon Presiden di pilpres 2019 ini membandingkan pemerintahan Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo dengan pemerintah China.

"Ini orang lain yang bilang, Indonesia bicaranya apa, kerjanya apa. Apalagi pimpinannya, bicaranya apa kerjanya apa. Ini bukan saya yang bicara, orang lain," kata Prabowo disambut riuh para undangan yang hadir.

Baca: Gerindra: Pesannya Agar Jokowi dan Prabowo Bertarung Sehat untuk Kejayaan Bangsa dan Negara

Ia mencontohkan Pemerintah Jokowi selalu mengklaim rakyat bahagia, ekonomi baik, dan berprestasi.

Namun kenyataannya disebut Prabowo di lapangan berbanding terbalik.

"Banyak bicara banyak bekerja, itu bangsa Tiongkok. Bangsa Jepang, sedikit bicara banyak bekerja," lanjut dia.

Ia mengatakan untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik, Indonesia membutuhkan pemimpin yang tak hanya pintar namun juga memiliki hati nurani.

Berita Rekomendasi

"Kita butuh orang-orang pintar bukan hanya pintar tapi punya hati nurani. Jadi inti pada semua bahwa sistem ekonomi kita keliru, kalau tidak ada hendak politik untuk merubah sistem ya anak dan cucu akan terus miskin," kata mantan Jenderal Kopassus.

Sejumlah tokoh hadir dalam kesempatan itu, seperti Hashim Djojohadikusumo, Mien Uno, Rizal Ramli, hingga Fadli Zon.

Buku "Paradoks Indonesia" ditulis Prabowo pada 2017 silam, yang berisi pandangan strategis Indonesia di mana sebagai negara kata tetapi masih banyak rakyat hidup miskin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas