Dua Elite Partai Aceh Beda Pilihan, Muzakir Manaf Setia pada Prabowo, Abu Razak Merapat ke Jokowi
Desas-desus tentang dua elite Partai Aceh (PA) yang berbeda pilihan untuk mendukung calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019 kian mengemuka
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Desas-desus tentang dua elite Partai Aceh (PA) yang berbeda pilihan untuk mendukung calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019 kian mengemuka.
Ketua Dewan Pimpinan Aceh (DPA) PA, Muzakir Manaf alias Mualem masih setia dengan Prabowo.
Sedangkan sekretarisnya, Kamaruddin Abu Bakar alias Abu Razak, mengaku kini merapat ke kubu Jokowi untuk memperkuat pengaruh petahana itu di Aceh.
"Saya jelas ke Pak Jokowi, kalau Mualem untuk Pak Prabowo. Saya kira nanti akan kita buat konferensi pers terkait ini," kata Abu Razak yang mengaku baru berjumpa dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di Jakarta, saat dihubungi Serambi via telepon, Minggu (2/9/2018) sore.
Perbedaan dukungan pilpres dua elite PA atau Komite Peralihan Aceh (KPA) ini cukup mencengangkan.
Wajar saja, selama ini PA memang identik dengan Prabowo (Gerindra) dalam arus dukungan politik nasional.
Mualem sendiri selaku pimpinan tertinggi KPA, sejak dulu hingga saat ini masih istikamah dalam barisan Prabowo.
Bahkan saat deklarasi Prabowo-Sandiaga S Uno beberapa waktu lalu di Jakarta, Mualem tampak hadir.
Abu Razak dalam kontestasi Pemilu Presiden 2014 silam juga masuk dalam tim pemenangan Prabowo di Aceh.
Mereka bekerja habis-habisan untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta Radjasa saat itu.
Namun cukup mengejutkan, untuk pilpres kali ini, kedua pentolan PA ini berbeda kubu.
Baca: Penolakan Terhadap Hastag #GantiPresiden Wujud Tingginya Kesadaran Masyarakat Berkonstitusi
Ditengarai banyak kalangan, berbedanya pilihan dua tokoh PA kali ini dalam politik nasional, disebut-sebut karena PA ingin melakoni “politik dua kaki”.
Namun, Abu Razak secara tegas membantah isu tersebut. Dia mengatakan, dukungannya kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 masih sebatas dukungan pribadi, bukan dukungan partai.
"Kalau isu itu ya terserah orang bilang, tapi ini saya bukan atas nama partai, ini masih atas nama pribadi. Saya mendukung Pak Jokowi, Mualem Pak Prabowo, tapi saya belum duduk dengan Mualem soal ini," kata Abu Razak.