Sekjen Demokrat Berharap Dewan Pers Panggil Media Nasional yang Kutip Pemberitaan Asia Sentinel
Hinca mengatakan hal tersebut perlu dilakukan agar media dalam negeri tidak mudah ikut memberitakan
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain melaporkan media asing Asia Sentinel yang beberapa waktu lalu memberitakan kasus Bailout Bank Century dan mengkaitkannya dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Partai Demokrat juga berharap Dewan Pers memanggil media-media dalam negeri yang mengkutip pemberitaan Asia Sentinel tersebut.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca IP Panjaitan saat melakukan pelaporan ke Kantor Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
“Selain melaporkan Asia Sentinel kami juga berharap Dewan Pers memanggil media-media nasional yang turut mengkutip pemberitaan media asing tersebut, kita diskusi, paling tidak kami ingin tahu cara mereka bekerja,” ungkap Hinca di depan anggota komisi pengaduan Dewan Pers, Hendry Chairudin Bangun dan Ahmad Djauhar.
Hinca mengatakan hal tersebut perlu dilakukan agar media dalam negeri tidak mudah ikut memberitakan apa yang dimuat oleh media asing.
“Media asing tidak selalu kredibel, ini harus menjadi pelajaran bagi media dalam negeri agar tidak mengkutip dan konfirmasi terlebih dahulu,” tegas Hinca.
Hinca menyebut paling tidak ada dua media online dan satu media televisi yang secara gencar memberitakan hal tersebut yang diharapkan bisa diajak berdiskusi oleh Dewan Pers.
Hinca yang juga mantan Sekjen PSSI mengaku pemberitaan Asia Sentinel yang diikuti media dalam negeri turut menggerus citra Partai Demokrat.
“‘Image’ dalam dunia politik itu sangat penting, dengan adanya berita itu ‘image’ Demokrat menjadi anjlok dan pasti ada yang memanfaatkan momentum ini untuk kepentingan dirinya sendiri,” katanya.
Hinca mengaku siap terbang lansung ke Hongkong untuk menelusuri keberadaan Asia Sentinel.
“Karena di website nya pun tidak dicantumkan alamatnya, nomor teleponnya pun tidak ada, sehingga kami mencurigai Asia Sentinel ini media yang tidak kredibel,” ujarnya.
Sebelumnya media Asia Sentinel yang disebut berbasis di Hongkong dan melalui penulis John Berthelsen menulis tentang skandal Bank Century yang melibatkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam tulisan tersebut John Berthelsen juga menuding Bank Century digunakan untuk tempat cuci uang bagi Partai Demokrat.
Menurut Hinca tulisan tersebut tidak memiliki dasar hukum kuat karena hanya berdasarkan pada proses peradilan perdata di Mauritius antara Weston Capital dan LPS yang sama sekali tidak menyebut nama SBY dan Demokrat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.