Kubu Jokowi-Mar'uf Susun Standarisasi Komunikasi Publik Kampanye
"Dan harus dihindari segregasi keterpecahbelahan elemen masyarakat," ujar Arsul di Posko Cemara
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
![Kubu Jokowi-Mar'uf Susun Standarisasi Komunikasi Publik Kampanye](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/deklarasi-kampanye-damai_20180923_143136.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim kampanye nasional koalisi Indonesia kerja tengah menyusun standarisasi komunikasi publik untuk berkampanye pada pemilihan presiden 2019.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf, Arsul Sani berujar, pasangan capres Joko Widodo dan Kiai Ma'ruf Amin berpesan kepada tim kampanye agar jelang Pilpres 2019 dilakukan dalam suasan yang damai.
Baca: Berdiskusi dengan TKN Jokowi-Maruf Amin, Kwik Kian Cerita Buku Ekonomi yang Tak Direspons
"Dan harus dihindari segregasi keterpecahbelahan elemen masyarakat," ujar Arsul di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).
Menurut Arsul, Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja akan menghindari hoaks dan fitnah selama kampanye.
Karena itu, diperlukan pedoman untuk seluruh tim kampanye nasional, terutama materi komunikasi publik.
"Untuk itu TKN mulai hari ini sedang disempurnakan untuk menyusun standarisasi materi komunikasi publik yang mesti dikedepankan dalam masa kampanye ini," tutur Arsul.
Setelah pedoman komunikasi publik tersebut selesai disusun, ucap Arsul, nantinya akan diimplementasikan ke jajaran tim kampanye di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota, serta oleh partai politik pendukung.
"Standarisasi sikap, baik langsung dan lewat media sosial kita susun etiknya. Nanti, saatnya kita akan sampaikan secara luas termasuk rekan-rekan relawan," ucap Arsul.
Baca: KPU Ingatkan Batas Sumbangan Dana Kampanye
Tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf juga akan mengajak badan pemenangan koalisi Prabowo-Sandiaga agar pada saat kampanye tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"TKN berharap pada diri sendiri dan pada jajaran di kubu prabowo agar kampanye ini benar-benar cuaca sejuk ini terjaga. Paling tidak, kita harus bisa menunjukkn bahwa dibanding 2014, Kita ingin 2019 akan lebih baik. Kalau sama saja apalagi lebih panas dan saling menghujat maka pemilu 2019 ini gagal kita," kata Arsul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.