TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani sindir soal kubu sebelah yang disebutnya banyak memasang baliho, juga mencetak kaos-kaos seragam dengan jumlah yang tak sedikit.

Meski begitu, menurut Muzani, pemasangan banyak baliho bukan semata tolak ukur menilai sebuah kemenangan.

Hal itu dibandingkan dengan kubunya sendiri, utamanya para relawan dan pendukung Prabowo-Sandi yang bertanya seputar kaos namun belum tersedia.

Menurutnya, ukuran kemenangan yang sesungguhnya adalah sesuatu yang hidup didalam hati dan pikiran rakyat. Hal itu yang disebutnya menjadi modal bagi kubu Prabowo-Sandi.

"Baliho yang banyak bukan sebuah ukuran kemenangan, boleh jadi ukuran kemenangan adalah apa yang hidup dalam hati rakyat, itulah modal kita," kata Muzani, di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2018).

Hal itu disampaikan Muzani dalam sambutannya pada acara deklarasi Notaris dan PPAT seluruh Indonesia yang secara pribadi mendukung pasangan Prabowo-Sandi.

Dirinya berterima kasih atas deklarasi para notaris hari ini yang dianggapnya bakal membantu memperjuangkan hak-hak kalangan bawah dengan jangkauan notaris yang mengakar di masyarakat.

Dia juga mengatakan kepada seluruh peserta yang hadir, bahwa di tahun depan, tepatnya tanggal 17 April 2019, akan lahir presiden dan wakil presiden yang baru.