Elite Gerindra Sebut Visi dan Misi Prabowo-Sandi Bisa Membuat Negara Lebih Baik
Selain itu, Dasco juga mengatakan bahwa visi-misi Prabowo-Sandi dibuat lebih pendek menyesuaikan dengan periode jabatan bila terpilih nanti.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yakin visi-misi yang diusung Calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua Prabowo-Sandi bila diaplikasikan akan membuat kondisi negara lebih baik.
Pernyataan Dasco tersebut merespon penilaian kubu Jokowi-Ma'ruf yang menyebut visi misi Capres-cawapres koalisi Indonesia Adil Makmur tersebut tidak lengkap.
"Karena kalau dibaca secara lengkap di situ nilai-nilai Pancasila, di visi misi itu ada semua. Termasuk secara global soal lingkungan hidup juga ada. Saya pikir kita lihat aja nanti ketika pak Prabowo menjadi presiden apakah visi misi itu bisa menjadi lebih baik yang kami yakin bisa membuat keadaan lebih baik dari pada sekarang," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (26/9/2018).
Selain itu, Dasco juga mengatakan bahwa visi-misi Prabowo-Sandi dibuat lebih pendek menyesuaikan dengan periode jabatan bila terpilih nanti.
Baca: Kubu Jokowi Ungkap Sejumlah Kekurangan Visi dan Misi Prabowo-Sandi
Karena menurutnya selain menjalankan visi-misi, bila terpilih nanti, pasangan Prabowo-Sandi harus memperbaiki kondisi negara yang diakibatkan pemerintah sebelumnya.
"Sehingga kalau visi misi terlalu panjang, mungkin tidak akan tercapai target dan sasaran. Bahwa waktu untuk memperbaiki keadan yg sekarang lima tahun belum cukup. Tapi nanti kita bagi antara memperbaiki dan menjalankan visi misi," katanya.
Dasco yang menjabat direktur advokasi dan hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengatakan penyusunan visi-misi dilakukan dengan matang dan seksama.
Sejumlah pakar dilibatkan dalam penyusunan-visi yang diserahkan ke KPU sebagai syarat administrasi peserta Pilpres 2019.
"Kita juga pakai persiapan. Nanti dilihat di tim materi, tim pakar. Di situ kita juga tidak kekurangan para ahli baik di bidang ekonomi maupun dibidang lain. Kita sebenarnya cukup sumber daya tapi kita sudah bersepakat bahwa visi misi enggak usah terlalu banyak," pungkasnya.