Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengaku Dipersekusi Aktivis Gerakan #2019GantiPresiden Lapor ke Komnas HAM

Sekitar 30 orang aktivis gerakan #2019gantipresiden termasuk Neno Warisman mendatangi kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat p

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Samuel Febrianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 30 orang aktivis gerakan #2019gantipresiden termasuk Neno Warisman mendatangi kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (25/9/2018) siang.

Neno Warisman dan kawan-kawan membawa sejumlah bukti termasuk flashdisk berisi video kejadian persekusi yang mereka alami kepada Komnas HAM.

Mereka juga satu per satu menjelaskan kasus persekusi yang mereka alami dari satu deklarasi ke lokasi deklarasi lainnya.

Baca: Sudahlah Laudya Cynthia Bella Ucapkan Selamat untuk Kelahiran Anak Pertama Chicco Jerikho?

Neno Warisman, yang kini menggeluti pendidikan di bidang agama Islam, tampak hadir terlambat daripada rekan-rekannya yang lain sambil membawa belasan tangkai bendera Merah Putih kecil dalam genggamannya.

Saat diberi kesempatan memberi keterangan, Neno, yang memakai pakaian serba abu-abu, segera berdiri dan memberi bendera Merah Putih itu kepada masing-masing anggota Komnas HAM yang menerima mereka, termasuk Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.

Baca: KPK Akan Periksa Eni Saragih tentang Peran Idrus Marham di Kasus PLTU Riau-1

Neno mengatakan, pemberian bendera itu merupakan simbol kepercayaan aktivis #2019gantipresiden agar Komnas HAM menjaga hukum yang tegak di Indonesia demi persatuan bangsa.

“Kami datang ke sini dengan pertimbangan yang matang di mana kami yang pesimis terhadap penegakan hukum di negara ini, tapi kami hari ini yakin Komnas HAM mampu menjunjung keadilan dan mengembalikan marwah bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beradab dan mengedepankan hukum,” jelas Neno Warisman.

BERITA TERKAIT

Neno menjelaskan bahwa ia bersama tim telah menyerahkan bukti persekusi yang dilakukan aparat penegak hukum kepada mereka dari setidaknya enam lokasi.

“Yaitu mulai dari Batam, Riau, Samarinda, Surabay, Tangerang, dan Bekasi, semua perjalanan #2019gantipresiden dipenuhi ancaman dan intimidasi,” cerita Neno.

Neno dan rekan-rekannya pun memberi kepercayaan kepada Komnas HAMuntuk bisa memproses laporan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas