Survei SMRC: Tren Elektabilitas Prabowo Subianto Cenderung Menurun
"Tren dukungan dalam simulasi dua nama calon, Jokowi cenderung meningkat, sedangkan Prabowo cenderung menurun,"
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SMRC merilis hasil surveinya terkait elektabilitas calon presiden baik Jokowi maupun Prabowo Subianto.
Hasil beberapa survei yang dilakukan mulai Mei 2017 hingga survei terakhir pada September 2018, menunjukan elektabitas Jokowi memiliki kecenderungan naik sementara Prabowo Subianto menurun.
"Tren dukungan dalam simulasi dua nama calon, Jokowi cenderung meningkat, sedangkan Prabowo cenderung menurun," tutur Direktur Eksekutif SMRC Dyajadi Hanan, di kantor SMRC, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2018).
Baca: Anggaran Rp 125 Miliar Siap Digelontorkan untuk Bangun Fasilitas Keagamaan Pasca-Gempa Lombok
Prabowo Subiatno dalam survei Mei 2017 mendapat raihan 37,2 persen, September 2017 mendapat dukungan sebesar 31,8 persen, lalu turun lagi di Desember 2017 27,1 persen.
Kemudian, Januari 2018 mendapat dukungan 24,8 persen, sempat naik pada Mei 2018 menjadi 33,3 persen, namun kembali turun pada September menjadi 28,7 persen.
"Bila pemilihan presiden dilakukan sekarang, Jokowi unggul atas Prabowo Subianto," kata Djayadi.
Menanggapi hal tersebut kubu Prabowo yang diwakili Viva Yoga Mauladi mengatakan, masih banyak waktu untuk dapat mengkomunikasikan pemilih agar condong pada Prabowo.
Baca: Pentingnya Mendongkrak Ekonomi Papua Lewat Komoditas Lokal
"Masih ada waktu 6,5 bulan pertandingan bersahabat, pertarungan gagasan yang lebih menyegarkan rasional, lebih mencerdaskan, tidak saling fitnah, saling hoax, agar pemilu lebih jernih. Hasil survei SMRC tidak menjadi sebuah modal kami (Tim Prabowo) namun ibarat cermin," terang Ketua DPP PAN ini yang ditemui di tempat yang sama.
Survei dilakukan pada 1.074 responden yang diwawancarai secara valid. Margin eror pada survei ini sekitar 3,05 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Waktu wawancara dilakukan dalam rentang waktu 7-14 September 2018.