Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Bersama Ketua PBNU dan Habib Luthfi bin Yahya Masuk 50 Muslim Paling Berpengaruh 2019

Jokowi dinilai sebagai pemimpin populis, dan Presiden Indonesia pertama tidak berasal dari militer atau elit politik.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Jokowi Bersama Ketua PBNU dan Habib Luthfi bin Yahya Masuk 50 Muslim Paling Berpengaruh 2019
INAPGOC/Agustinus Tri Mulyadi
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyapa penonton yang hadir pada pembukaan Asian Games 2018 di stadion utama gelora Bung Karno Jakarta, pada 6 Oktober 2018 guna mengikuti Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali masuk dalam daftar 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia.

Jokowi berada di deretan 'Top 50' dalam daftar yang dirilis The Muslim 500 tersebut.

Presiden Jokowi bertengger di posisi ke-16 dari deretan 50 tokoh muslim dunia paling berpengaruh tahun 2019.

Penyelenggara daftar tokoh muslim berpengaruh di dunia dilakukan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre yang berkedudukan di Amman, Jordania.

Mengutip buku 'Edisi Ulang Tahun Ke-10, 500 Muslim: 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh Tahun 2019, tercatat dari Indonesia ada empat tokoh yang masuk ke daftar muslim berpengaruh di dunia yakni Presiden Jokowi (16), Ketum PBNU Said Aqil Siradj (20), dan Habib Luthfi bin Yahya (37).

Adapun untuk peringkat teratas dikunci oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (1), Raja Saudi Salman bin Abdulaziz (2), aja Jordania Abdullah Hussein (3).

Jokowi Menurut The Muslim 500

BERITA REKOMENDASI

Jokowi dinilai sebagai pemimpin populis, dan Presiden Indonesia pertama tidak berasal dari militer atau elit politik.

Dia berasal dari latar belakang keluarga sederhana keturunan Jawa. Ayahnya memiliki bisnis mebel kecil, yang sering tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Orangtuanya berjuang untuk menyekolahkan Jokowi di jenjang Universitas, di mana ia lulus di bidang kehutanan.

Setelah lulus, Jokowi bekerja selama tiga tahun di bidang Kehutanan, di badan usaha milik negara di Aceh sebelum kembali ke bisnis keluarga.

Jokowi adalah Walikota Surakarta sebelum menjadi Gubernur Jakarta pada September 2012.

Ia menjabat sebagai Walikota sukses yang menikmati hubungan dekat dengan rakyatnya.

Ia membangun reputasi menjadi seorang politisi bersih, menghindari tuduhan korupsi dan nepotisme yang mewabah di kebanyakan politisi.

Gubernur Jakarta: keberhasilan politiknya berlanjut dengan terpilih sebagai Gubernur Jakarta.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas