Erick Thohir Enggan Disebut Bapak-bapak di Hadapan Perempuan Keren
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menggelar kegiatan deklarasi bertajuk 'Indonesia maju bersama perempuan keren di Cilandak Town Square (
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menggelar kegiatan deklarasi bertajuk 'Indonesia maju bersama perempuan keren di Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan, Senin (22/10/2018).
Pantauan Tribunnews, acara tersebut dihadiri oleh sejumlah relawan perempuan yang yang mengatasnamakan Perempuan Keren (kreatif, energik, religius dan nasionalis).
Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir terlihat hadir ditengah-tengah ratusan kaum perempuan tersebut.
Erick yang tampak mengenakan kemeja putih langsung 'diserbu' oleh puluhan wanita yang memadati kawasan Citos.
Baca: Disney, Salah Satu Alasan Vidi Aldiano Suka Musik
Mereka berebut untuk berfoto dengan eks Ketua Inasgoc itu.
Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan TKN Jokowi-Ma'ruf, Ida Fauziah bersama Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Christine Hakim, Tina Talisa, Nuriul Arifin juga menyambut kedatangan Erick Thohir.
Diawal sambutannya, Ida menyebut kalau Erick enggan disebut bapak saat hadir di acara deklarasi bertajuk 'Indonesia Maju Bersama Perempuan Keren' itu.
"Tadi pak Erick sampaikan, dia enggan disebut bapak. Maunya disapa Mas Erick, karena mau ketemu Perempuan Hebat," kata Ida Fauziah yang langsung disambut riuh hadirin.
Dalam kesempatan itu, Erick memuji tim penggalangan perempuan yang telah memunculkan perempuan keren.
Baca: ATM BCA di Mojokerto Dibobol, Uang Rp 673,7 Juta Raib, Cat Semprot Jadi Modal Pelaku Hilangkan Jejak
"Lebih kagum lagi, ketika saya rapat pertama bersama tim penggalangan wanita, di bawah kepemimpinan ibu Ida, bahwa perempuan keren ini artinya luar biasa, yaitu keren artinta kreatif, enerjik, religius, dan nasionalis, ini luar biasa," kata Erick.
Erick juga menyebut, peranan perempuan sangat penting untuk kemajuan Indonesia.
Terutama dalam membangun pendidikan, keluarga dan membentuk generasi yang akan datang.
"Indonesia membutuhkan perempuan kreatif untuk menjaga kesetaraan, mengelola sesama, dalam keluarga keluarga dalam segala bidang termasuk seosial ekonomi dengan semangat tinggi, dan enerjik untuk terus bergerak maju," papar Erick.
Sementara itu, acara ini juga diisi dengan diskusi dengan sejumlah nara sumber dari ekonom, kaum perempuan, atlet Asian Gemas dan Asian Para Games serta enterprener muda Angkie Yudistia.(*)