Maruf Amin: Ulama Jangan Hanya Jadi Pemadam Kebakaran, Apinya Sudah Mati Ulamanya Ditinggal
Ma'ruf mengatakan selama ulama kurang terlalu dimanfaatkan dengan optimal, khususnya terkait upaya menyelesaikan permasalahan bangsa belakangan ini
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut 01 Kiai Ma'ruf Amin melontarkan guyonan menanggapi isu dirinya dijadikan alat oleh pasangannya di Pilpres 2019, Joko Widodo.
"Iya saya jadi alat, alat untuk membangun negara dan bangsa," ujar Ma'ruf di Mudzakaroh Alim Ulama di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018).
Candaan Ma'ruf disambut tawa ratusan ulama yang hadir. Sebab, ia diisukan diperalat oleh Jokowi. Ma'ruf mengatakan tidak ada itikad buruk saat Jokowi meminangnya.
Ma'ruf mengatakan Jokowi memintanya untuk melanjutkan kepemimpinan yang sudah dilakukan lima tahun belakangan. Ia tak menolak ajakan itu.
"Saya siap jadi alat membangun kemaslahatan bangsa. Memang kita tujuannya ke sana," kata Ma'ruf.
Baca: Enam Produk Perawatan Kendaraan Genuine Ini Bikin Mobil Mitsubishi Selalu Oke dan Kinclong
Ma'ruf bersyukur atas pinangan Jokowi. Karena mengajak ulama untuk mengoptimalkan kepemimpinan di Tanah Air. Ia menilai alim ulama tidak dianggap sebelah mata oleh Jokowi.
"Artinya ulama dianggap penting," tutur Ma'ruf.
Baca: Polairud Kembali Temukan Potongan Tubuh Korban dan Serpihan Lion Air JT 610 di Tengah Ombak Besar
Ma'ruf mengatakan selama ulama kurang terlalu dimanfaatkan dengan optimal, khususnya terkait upaya menyelesaikan permasalahan bangsa belakangan. Sering kali mereka tak dianggap sebagai unsur penting pembangunan bangsa.
"Ulama jangan hanya jadi pemadam kebakaran saja. Begitu apinya sudah mati ulamanya ditinggal," kata dia.