Debat Pilpres Dinilai Monoton, Gun Gun Heryanto Usul Kampus Jadi Arena Debat
Gun Gun Heryanto menyebut desain kampanye yang monoton membuat genggap gempita pemilu belum terasa hingga kurang lebih 2 bulan masa kampanye.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar komunikasi politik dari UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto menyebut desain kampanye yang monoton membuat genggap gempita pemilu belum terasa hingga kurang lebih 2 bulan masa kampanye.
Ia menyebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus memunculkan formula baru terkait kampanye.
Salah satunya, menurut Gun Gun, menggunakan fasilitas kampus untuk dijadikan tempat debat terbuka kandidat capres/cawapres.
Hal itu dimaksutkan untuk merangsang mahasiswa dan masyarakat untuk terlibat dalam proses demokrasi.
"Saya merekomendasikan juga lewat forum ini sebenarnya ada satu desain kampanye yang harus diubah misalnya soal larangan kampanye di kampus," kata Gun Gun dalam diskusi bertema 'Perang Diksi Antar Kandidat' yang digelar Populi Center di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Kamis (15/11/2018).
Baca: KPU Kemas Debat Capres-Cawapres Agar Menarik
Di Amerika, sambung dia, orang media bisa menyiarkan debat di kampus itu dan juga khalayak luas.
Ia menaruh catatan penting, kampus tidak digunakan sebagai kampanye secara linear atau berpidato.
Namun, kampus bisa dijadikan fasilitas untuk debat presiden dimana pantianya berasal dari civitas akademisi kampus tersebut.
Dengan begitu, aspek pendidikan berdemokrasi juga dapat dirasakan dan diterapkan dalam masyarakat dan mahasiswa.
Selain itu, dapat memberikan pengalaman baru kampanye yang didesain dalam debat di lingkungan kampus.
"Kampus bisa jadi fasilitator debat capres tapi bukan linear atau kampaye pidato. Melainkan debat misalnya debat presiden, kampus memfasilitasi debat-debat capres," jelas Gun Gun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.